ABSTRAKStudi ini menyediakan analisis awal mengenai komunikasi vokal pada kelasi
(Presbytis rubicunda). Bagian pertama dari studi ini mengidentifikasi dan
mendeskripsikan repertoar vokal yang dimiliki oleh kelasi beserta konteks
penggunaan dan struktur akustiknya. Bagian kedua menganalisis fungsi dari salah
satu jenis vokalisasi pada kelasi, yaitu loud call, dengan mengidentifikasi variasi
akustik pada loud call antarkonteks dan antarindividu. Sebanyak 574 rekaman
vokal dari 3 kelompok kelasi di Laboratorium Alam Hutan Gambut, Sabangau,
Kalimantan Tengah digunakan dalam analisis. Analisis dilakukan secara akustik
dan secara statistik menggunakan statistik deskriptif dan fungsi diskriminan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa repertoar vokal kelasi terdiri dari setidaknya
10 jenis vokalisasi yang dapat dibedakan berdasarkan struktur akustiknya (p <
0,05). Kelasi betina dewasa memiliki jenis vokalisasi terbanyak (5 jenis), diikuti
oleh bayi (4 jenis), dan jantan dewasa (2 jenis). Kelasi menggunakan repertoar
vokal tersebut dalam berbagai macam konteks yang digunakan untuk
berkomunikasi ke luar kelompok (saat bertemu kelompok kelasi lain, melihat
predator atau manusia) atau dengan sesama anggota kelompok (berpindah, makan,
dan interaksi antara ibu dan bayi). Hasil analisis fungsi diskriminan juga
menunjukkan bahwa loud call kelasi memiliki variasi akustik yang signifikan (p <
0,05) antarindividu maupun antarkonteks yang memungkinkan pendengarnya
untuk mengetahui identitas kelasi pemanggil dan konteks dari panggilan tersebut
ABSTRACTThis study provides a preliminary analysis on maroon langurs? (Presbytis
rubicunda) vocal communication. The first section of this study identified maroon
langurs? vocal repertoire as well as its associated contexts and acoustic structure.
This second section analyzed the function of maroon langurs? loud call by
identifying variations in its acoustic feature between contexts and individuals. A
total of 574 recordings from 3 maroon langur groups in Sabangau Natural
Laboratory of Peat Swamp Forest, Central Kalimantan were used in this study.
Analyses were performed acoustically and statistically using descriptive statistics
and discriminant function analysis. Our analyses showed that maroon langurs?
vocal repertoire consisted of at least 10 types of vocalization that can be
discriminated by its acoustic structure (p < 0.05). Adult females had the largest
repertoire (5 types), followed by infants (4 types), and adult males (2 types).
Maroon langurs used vocalizations in various contexts to facilitate extragroup
communication (such as group encounter, presence of predator or human) or
intragroup communication (traveling, feeding, and mother-infant interaction).
Discriminant function analysis also showed that maroon langurs? loud calls
possessed significant acoustic variation (p < 0.05) between individuals and
contexts, which may inform the receivers about the identity of the caller and the
context of the call.