ABSTRAKPenelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi selisih tarif INACBGs
dan tarif rumah sakit pada kasus rawat inap pneumonia di rumah sakit X tahun
2014 dengan tujuan mengurangi defisit rumah sakit. Disain penelitian adalah
kuantitatif korelasional menggunakan data sekunder dan catatan rekam medis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama rawat maximal 9 hari, penggunaan
maximal 11 jenis obat dengan maximal 4 jenis obat paten tidak menimbulkan
selisih negatif tarif INACBGS dan tarif rumah sakit. Defisit dapat dikurangi
dengan memperpendek lama rawat, meningkatkan peresepan obat generik,
mengatur penggunaan obat, dan meningkatkan kualitas resume medis
ABSTRACTThis study concerns about factors that affect discrepancy between INACBGs and
Hospital Rates in pneumonia cases treated at X hospital in 2014 with the aim of
reducing hospital deficit. This study is a correlational quantitative research using
secondary data and medical records. The results showed that maximum length of
stay of 9 days, maximum use of 11 kinds of pharmaceutical drugs with maximum
4 kinds of brand name drugs do not cause hospital deficit due to discrepancy in
rates. The deficit can then be reduced by shortening the length of stay, improving
generic drug use, regulating the use of pharmaceutical drugs, and improving the
quality of medical resumes