ABSTRAKPemenuhan kebutuhan energi domestik masih sangat diperlukan. Pulau Jawa
merupakan konsumen energi yang memiliki kebutuhan tinggi dengan menyerap
50% dari total konsumsi energi di Indonesia. Sebagai negara berkembang,
pemenuhan kebutuhan energi harus ditunjang dengan infrastruktur yang
memadai. Sampai dengan tahun 2035, bahan bakar utama dalam bauran energi
masih didominasi oleh bahan bakar fosil yang diperkirakan akan terus
mengalami peningkatan. Gas bumi merupakan alternatif bahan bakar yang tepat
untuk pemenuhan kebutuhan energi karena ketersediaannya yang cukup besar
dan gas bumi merupakan bahan bakar yang bersih sehingga lebih ramah
lingkungan. LNG merupakan bahan bakar gas yang dapat mensubtitusi
penggunaan solar dan minyak. Dalam penelitian ini, penulis berusaha
menganalisa kelayakan investasi distribusi LNG dengan metode value-at-risk
dengan hasil keluaran berupa pemetaan risiko sehingga dapat dilakukan strategi
pencegahan untuk memitigasi dan meminimalisir dampak risiko tersebut.
ABSTRACTSupplying the needs of domestic energy is still very necessary. Java Island is
the largest consumer having the high needs of energy reaching 50% of the
energy supplied in Indonesia. As a developing country, the needs of fulfilling
the energy demands needs to be supported by adequate infrastructure. Until the
year 2035, the main fuel in the energy mix is dominated by fossil fuels, that is
expected to continue to increase. Natural gas is an alternative fuel that is right
for energy needs because of the ability is quite large and natural gas is a clean
fuel that is more environmentally friendly. LNG is a gas fuel which can
substitute the use of diesel and oil. In this study, the author attempted to analyze
the feasibility of LNG distribution investment by the method of value-at-risk
with output in the form of mapping risk prevention strategies that can be done
to mitigate and minimize the impact of such risks.