ABSTRAKKejadian kebakaran sering terjadi di wilayah perkotaan termasuk di Kota Depok, dimana untuk mencegah dan menanggulanginya Pemda Depok membentuk Dinas Pemadam Kebakaran (damkar) sesuai konsep Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Banyak tantangan yang dihadapi organisasi damkar dalam mencapai tujuannya antara lain kemacetan, keterbatasan sumber air, sarana dan prasarana, tata kota serta kurangnya kesadaran masyarakat. Organisasi merupakan sistem sosioteknikal yang harus memenuhi prinsip-prinsip sosioteknikal agar berfungsi dengan baik. Penelitian ini membahas struktur sistem kerja organisasi damkar dari perspektif makroergonomi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengindikasikan adanya ketidaksesuaian struktur organisasi dengan prinsip-prinsip sosioteknikalnya yaitu pada dimensi formalisasi, kompleksitas, sentralisasi serta elemen profesionalismenya
ABSTRACTFire incident is still occurred in city area including City of Depok, to prevent such incidents, Government of Depok has established fire department with area of fire management concepts (Wilayah Manajemen Kebakaran-WMK). There are challenges to fire department organization including traffic congestion, limited water sources and facilities, city planning and low community awareness. Organization is sociotechnical system that needs to meet sociotechnical principles to ensure good functioning. The study analyze work system structure of fire department organization from macroergonomic perspective utilizing descriptive qualitative approach. Result of study reveals some nonconformity against its sociotechnical principles on formalization, complexity, and centralization dimension as well as its professionalism element