ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kepentingan
Rusia dalam intervensi militer yang dilakukan pada konflik Ukraina tahun 2013?
2015. Data kualitatif yang diperoleh dalam penelitian ini dikumpulkan melalui
analisis dokumen. Hasil analisis yang dilakukan sesuai dengan hipotesis yang
dirumuskan sebelumnya, yakni adanya kepentingan Rusia di Ukraina yang terkait
dengan strategi compellence dan kegagalan sanksi ekonomi yang diberikan Uni
Eropa karena sanksi yang dianggap tidak kredibel serta tidak memiliki dampak
yang signifikan bagi Rusia. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu teori yang
dikemukakan Robert Art mengenai penggunaan kekuatan militer dan teori yang
dikemukakan Hovy, Huseby, dan Sprintz mengenai sanksi ekonomi. Berdasarkan
hasil penelitian, diketahui bahwa kepentingan tersebut terkait dengan strategi
compellence yang dilakukan Rusia untuk mengubah tindakan Ukraina yang
dianggap sebagai ancaman, yakni orientasi pemerintahan yang semakin pro-Barat.
Selain itu, kepentingan tersebut juga terkait dengan kepentingan keamanan Rusia
yang lebih menjadi prioritas dibandingkan kepentingan ekonomi. Hal tersebut
menyebabkan sanksi ekonomi yang diberikan Uni Eropa tidak mampu
menghentikan intervensi yang dilakukan Rusia. Dari hasil penelitian tersebut,
diketahui bahwa hipotesis penulis teruji secara empiris
ABSTRACTThis study was carried out to obtain the description of Russian interests in military
intervention conducted in the Ukraine conflict in 2013 to 2015. The qualitative
data were collected by conducting document analysis. The result of the analysis
showed that it was in accordance with the hypothesis. This study used two
theories. First, this study used the theory of the use of force by Robert Art.
Second, this study used the theory of economic sanction by Hovy, Huseby, and
Sprintz. Based on the result of this study, Russian interests in Ukraine conflict
could be related to compellence strategy conducted by Russia to change Ukraine?s
behavior that could be seen as a threat, that is its more pro-Western government
orientation. Beside that, those interests could be related to Russian security
interests that became their major priority compared to its economy interests. It
made the European Union economic sanctions towards Russia could not stop the
intervention. The result of this study showed that the hypothesis was tested
empirically;