ABSTRAKTesis ini membahas perubahan peran Lembaga Ketahanan Nasional Republik
Indonesia (Lemhannas RI) sebagai salah satu lembaga think tank pemerintah
sekaligus lembaga pendidikan tingkat nasional yang bertujuan untuk mendidik
calon pemimpin tingkat nasional. Sesuai dengan teori daur hidup organisasi posisi
Lemhannas saat ini berada pada posisi puncak yang berfungsi mulai menurun
pasca UU ASN yang tidak menjadikan pendidikan Lemhannas sebagai prasayarat
bagi pejabat esselon 1 dan esselon 2 sebagai kenaikan jenjang kepangkatan.
Keberadaan Lemhannas RI di usia nya yang sudah lebih dari 50 tahun membuat
Lemhannas harus berbenah dini agar tidak terlena dan selalu waspada dengan
perubahan yang sangat cepat dalam mendidik calon-calon pemimpin tingkat
nasional. Setidaknya ada tiga perubahan mendasar yang harus dilakukan oleh
Lemhannas RI dengan mengadopsi konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni
(1) Pendidikan dan Pengajaran, (2) Penelitian dan Pengembangan, dan (3)
Pengabdian Masyarakat. Pendidikan Tingkat Nasional yakni Pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Penelitian yang dilakukan
peneliti menggunakan pendekatan Soft Systems Methodology (SSM). SSM dipilih
karena memandang dunia (sosial) sebagai hal yang kompleks, problematik,
misterius, dikarakteristikan oleh pertarungan sudut pandang atau clashes of
worldview serta bersifat soft ill structured. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Lemhannas RI harus melakukan perubahan pada bidang pendidikan, pengkajian,
dan pengabdian masyarakat. Hasil kajian merekomendasikan Lemhannas RI harus
melakukan pembenahan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan fungsi
Lemhannas diawal pembentukannya sebagai upaya Lemhannas RI menjadi
Lembaga Berkelas Dunia.
ABSTRACTThis thesis discusses the changing role of the National Resilience Institute of the
Republic of Indonesia (Indonesian National Resilience Institute) as one of the
government think tank at the same national level educational institutions aimed at
educating future leaders of the national level. In accordance with the
organizational life cycle theory Lemhannas position is currently at the top of the
function began to decline following Law ASN does not make education as a
prerequisite for the National Resilience Institute officials echelon echelon 1 and 2
as a rise in the ladder. The existence of National Resilience Institute RI at his age
are already more than 50 years makes Lemhannas must clean up early so as not to
be complacent and always be alert to the rapid changes in educating future leaders
of national level. There are at least three fundamental changes that must be made
by the National Resilience Institute of RI by adopting the concept of Three Pillars
of Tertiay Education (Tri Dharma Perguruan Tinggi), namely (1) Education and
Promotion, (2) Research and Development, and (3) Community Service. The
National Education Education and Teaching, Research and Community Service.
The study, conducted by researchers using the approach of Soft Systems
Methodology (SSM). SSM selected for viewing the world (social) as complex,
problematic, mysterious, characterized by fights or clashes of viewpoints are soft
worldview and ill structured. The results showed that the National Resilience
Institute of RI must make changes in the field of education, assessment, and
community service. The study results recommend the National Resilience Institute
of RI must make improvements to the duties and functions in accordance with the
National Resilience Institute function at the beginning of its formation as an
attempt Lemhannas RI become World Class Organization.