ABSTRAKSulawesi Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia bagian tengah yang
masih endemis malaria baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Prevalensi
kejadian malaria cenderung meningkat dari 2,12% pada tahun 2010 menjadi 10%
di tahun 2013 dengan angka API di tahun 2013 adalah 6,4% lebih tinggi dari angka
API nasional 1,38%. Prevalensi tertinggi terjadi di wilayah pedesaan
dibandingkan perkotaan dan terbanyak di usia dewasa. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeterminasi faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di
wilayah perkotan dan pedesaan menggunakan desain cross sectional, sumber data
adalah data sekunder Riskesdas 2013 yang dianalisis menggunakan uji statistik
regresi logistik terhadap sampel masyarakat usia produktif sebanyak 7381 sampel
diwilayah perkotaan dan 8489 sampel di wilayah pedesaan. Penelitian
menemukan bahwa prevalensi malaria di perkotan sebesar 2,4% dan di pedesaan
sebesar 5,8%. Ditemukan adanya hubungan antara plafon rumah serta jenis
kelamin di wilayah perkotaan dan pedesaan, sementara di wilayah pedesaan
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan penggunaan obat semprot insektisida
berhubungan terhadap kejadian malaria. Faktor yang paling dominan memiliki
hubungan dengan kejadian malaria adalah plafon rumah di wilayah perkotaan
(nilai p=0,005; OR 2,6 95% CI 1,28-5,26) dan penggunaan insektisida di wilayah
pedesaan (nilai p=0,019; OR 2,77 95% CI 1,19-6,47)
ABSTRACTNorth Sulawesi is one of the provinces in the central part of which is still endemic
malaria in urban and rural areas. The prevalence of malaria incidence is increase
from 2,12% in 2010 to 10% in 2013 with the Annual Paracite Index (API) in 2013
were 6,4% higher than the national API about 1,38%. Prevalence was highest in
rural areas rather than urban areas and highest in adulthood. This study aims to
determinant associated incidence of in the region of urban and rural areas with
cross-sectional design, the data source is a secondary data of Riskesdas 2013 were
analyzed using statistical test of logistic regression on samples of reproductive age
as many as 7381 samples in urban area and about 8489 samples in rural area. The
result of study showed that prevalence of malaria in urban is about 2,4% and
about 5.8% in rural areas. There were association between the ceiling of the house
and sex in urban and rural areas, level of education, type of work and the behavior
of insecticide sprays in rural areas were related to malaria incidence. The most
dominant factor has a relationship with the incidence of malaria is the ceiling of
the house in urban areas (0,05; OR 2,6 95% CI 1,26-5,26) and the use of
insecticides in rural areas (p = 0,019; OR 2,77 95% CI 1,19-6,47)