ABSTRAKImplementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan
kemudahan masyarakat dalam menikmati layanan kesehatan yang disediakan
oleh Pemerintah dan bertujuan mewujudkan Universal Health Coverage bagi
seluruh rakyat Indonesia. JKN membawa perubahan sistem pembiayaan kesehatan
dari Fee For Service Payment (FFS) menjadi Prospective Payment System (PPS)
dengan sistem paket INA CBG?s. Ketakutan bahwa JKN merugikan Rumah Sakit
tidak berlaku untuk 31 Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan. setelah
implementasi JKN terjadi kenaikan pada pendapatan khususnya pendapatan
layanan secara rata-rata pada 31 Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan.
Terjadi penurunan yang drastis juga pada masa penagihan piutang. Likuiditas
Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan sangat tinggi terlebih setelah JKN
diimplementasikan. Likuiditas tinggi belum tentu baik karena dapat diartikan
lemahnya manajemen kas
ABSTRACTNational Health Insurance (NHI) programe implementation gives
easiness to people for enjoying the health service from Govermance and aimed to
complish the Universal Health Coverage for all Indonesian citizen. NHI brings
great change of health finance system that is from Fee For Service (FFS)
Payment become Prospective Payment System (PPS) using INA CBG?s package.
There?s a fearness that NHI gives a disadvantage for the hospital and it doesn?t
happen on 31 State Hospitals Under The Ministry of Health. After the
implementation of NHI, there?s an increasing on average revenue especially
comes from service activity of 31 State Hospitals Under The Ministry of Health .
Theres also a decresing of collectible receivable periode. Liquidity of state
hospital is very high especially after JKN implemented. High liquidity is not
necessarily good for hospital because it can be interpreted as weakness in hospital
cash management