UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Luaran klinis dan radiologis dari fusi interkorpus lumbal transforaminal menggunakan kombinasi hydroxiapatit dan demineralized bone matrix dibandingkan dengan autograft pada kasus spondilosis lumbal = Clinical and radiological outcome of transforaminal lumbar interbody fusion using combination of hydroxyapatite and demineralized bone matrix compared with autograft on lumbar spondylosis cases / Asrafi Rizki Gatam

Asrafi Rizki Gatam; Aryadi Kurniawan, supervisor; Ihsan Oesman, supervisor; Ismail Hadisoebroto Dilogo, examiner; Ahmad Fauzi Kamal, examiner; Lubis, Andri Maruli Tua, examiner ([Publisher not identified] , 2016)

 Abstrak

ABSTRAK
Pendahuluan. Penggunaan autograft dalam fusi interkorpus tulang belakang
masih menjadi pilihan utama, tetapi jumlah yang terbatas dan morbiditas pada
tempat donor mendorong penggunaan substitusi tulang. Kombinasi HA dan DBM
menjadi pilihan utama selain autograft dalam fusi interkorpus, namun hasil yang ada menunjukan variasi diantara jenis DBM. Tujuan penelitian ini untuk
mengevaluasi luaran klinis dan radiologis fusi interkorpus lumbal menggunakan
kombinasi DBM dan HA.
Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan prospektif cohort pada 35 pasien
yang terbagi atas 18 pasien kelompok autograft dan 17 pasien kelompok
kombinasi HA dan DBM. Pasien merupakan pasien spondilosis lumbal yang
diindikasikan untuk tindakan operatif. Evaluasi klinis pada masing-masing
kelompok pasca operasi menggunakan VAS, JOA dan ODI yang dinilai pada
bulan ke-3, 6 dan 12. Evaluasi radiologis pada masing-masing berupa fusi di
evaluasi dengan ct scan pada bulan ke-12. Karakteristik pasien seperti jenis
kelamin, usia, riwayat merokok, level operasi, dan BMI juga dievaluasi.
Temuan Penelitian. Dua orang ahli bedah orthopaedi tulang belakang melakukan operasi stabilisasi posterior dan TLIF. Terdapat 55 pasien (27 kelompok autograft, 28 kelompok kombinasi HA dan DBM) yang masuk ke dalam kriteria, 9 pasien dari masing-masing kelompok di eksklusi karena tidak dapat di follow up sampai 12 bulan. Perbandinagn skor VAS, JOA dan ODI diantara kedua kelompok tidak menunjukan perbedaan yang bermakna dengan nilai p masing-masing 0,599, 0,543 dan 0,780. Perbandingan fusi antara kelompok autograft dan kombinasi HA dan DBM menunjukan nilai p 1,000, sehingga tidak bermakna secara statistik.
Simpulan Hasil luaran klinis dan radiologis pada penggunaan kombinasi HA dan
DBM dalam fusi interkorpus tidak menunjukan inferioritas bila dibandingkan
dengan autograft. Kombinasi HA dan DBM dapat dipertimbangkan sebagai
alternatif bagi pasien spondilosis lumbal yang diindikasikan untuk tindakan
operatif.

ABSTRACT
Introduction The use of autograft still remains a gold standard in lumbar
interbody fusion surgery, but the limited amount and donor site morbidity
encourages the use of bone substitute. Combination of HA and DBM become a
main choice other than autograft in lumbar interbody fusion, however there were variable result between DBM product. These research was aimed to evaluate the clinical and radiological outcome of interbody fusion using combination of DBM and HA.
Methods A cohort prospective research was conducted in 35 patients that were divided into 18 autograft group patients and 17 combination of HA and DBM group patient. All the patients were diagnosed with lumbar spondylosis and indicated for surgery. Clinical evaluation on each group was evaluated using VAS, JOA and ODI on the 3rd, 6th and 12th month post operatively. Radiologic outcome of fusion was evaluated using ct scan on the 12th month. Other patient characteristic such as sex, age, smoking history, level operation dan BMI were also evaluated in this research.
Results Two orthopaedic spine surgeon conducted the posterior stabilization and TLIF procedure. There were 55 patients (27 autograft group patients, 28
combination of HA and DBM group patients) that was included according to the criteria, 9 patients on each group were excluded due to loss of follow up below 12 months. Comparison of VAS, JOA and ODI score between the two group did not show any difference that significant statiscally with the p value was 0.599, 0.543, and 0.780 each. Comparison of fusion rate between the two groups showed p value of 1.000 which was not significant statiscally.
Conclusions Clinical and radiological outcome of combination of HA and DBM
in lumbar interbody fusion did not show inferiority compared with autograft.
Combination of HA and DBM can be considered as an alternative in lumbar
spondylosis patient that need operative procedure

 File Digital: 1

Shelf
 T-Asrafi Rizki Gatam.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 99 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-771429800 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20433409
Cover