ABSTRAKInfeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit menular melalui
udara yang menyerang saluran nafas atas hingga saluran nafas bawah. ISPA pada
balita terutama pneumonia merupakan penyebab kematian kedua di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh
balita penderita ISPA di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013. Sampel pada
penelitian cross sectional ini adalah balita penderita ISPA dan menjadi sampel
Riskesdas 2013, berjumlah 23.310 orang. Hasil penelitian, 36% balita penderita
ISPA memanfaatkan fasilitas kesehatan. Terdapat hubungan antara umur, waktu
tempuh, dan alat transportasi ke fasilitas kesehatan dengan pemanfaatan fasilitas
kesehatan. Akses yang dianalisis yaitu waktu tempuh dan alat transportasi yang
digunakan terbukti berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan balita dengan ISPA. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
fasilitas kesehatan adalah umur, waktu tempuh dan alat transportasi ke fasilitas
kesehatan. Masih ada kendala akses dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan
terutama di pedesaan dan luar Pulau Jawa. Pemerintah perlu memperhatikan
peningkatan akses ke fasilitas kesehatan di pedesaan dan luar Pulau Jawa serta
meningkatkan program pencegahan.
ABSTRACTAcute respiratory infections (ARI) was airborne communicable diseases, attacks
upper respiratory to lower respiratory track. ARI in children under 5 years,
especially pneumonia was second leading cause of death in Indonesia. The
objective of this study was to know the healthcare facilities utilization among the
children under five with ARI in Indonesia. Samples were the children under five
with ARI in Riskesdas 2013, amounted to 23,310. The study found that only 36%
children under five with ARI utilized healthcare facilities. Factors related to the
utilization were age, time, and transportation to healthcare facilities with
healthcare facilities utilization. Factors associated with utilization were age,
times and transportation to healthcare facilities. It was suggested to solve barrier
to access healthcare facilities in rural and outside Java island, as well as
continuing preventive programs