Pasien fraktur sering mengalami penurunan mobilitas. Pencegahan konstipasi diperlukan untuk mengurangi komplikasi dari imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum air putih 2000 ml secara teratur dan terjadual untuk mencegah terjadinya konstipasi.
Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 28 orang, diambil dengan consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan minum sebanyak 1 gelas (250 ml) dalam 8 kali pemberian.
Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kejadian konstipasi diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,023 dan konsistensi feses dengan nilai p = 0,009 (p value < 0,05).
Kesimpulan : minum air putih 2000 ml per hari yang teratur dan terjadual dapat mencegah terjadinya konstipasi dan menghasilkan konsistensi feses yang ideal. Penelitian selanjutnya membutuhkan jumlah sampel yang besar dan tipe fraktur yang homogen.
Patients often experience a decrease in mobility as a result of the fracture. Prevention of constipation is needed to reduce the complications of immobilization. This study aimed to determine the effect of drinking 2000 ml water regularly and scheduled to prevent constipation. This study applied a quasi-experimental design with a post-test only non-equivalent control group on 28 subjects allocated to intervention group (14 subjects) and control group (14 subjects). The intervention group drink 8 times administration of 1 cup of water (250 ml). The result showed there was significant differences in the incidence of constipation with p value = 0.023 and stool consistency with p value = 0.009 (p value < 0.05) between the groups. Therefore, drinking 2000 ml water per day regularly and scheduled can prevent constipation and produce the ideal stool consistency. Further study might be needed with more sample and homogens type of fracture