ABSTRAKUntuk mencapai target penerimaan negara tiap-tiap Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) minyak dan gas bumi diberikan suatu target produksi sebagai
penilaian kinerja perusahaan oleh SKK Migas. Untuk perusahaan pengelola blok
migas yang memiliki lapangan-lapangan produksi tua memiliki kendala-kendala
untuk mencapai target tersebut salah satunya adalah adanya permasalahan cross
flow pada reservoir sumur. Dengan menggunakan flow optimizer kontraktor dapat
mengatasi permasalahan tersebut. Namun perlu dilihat secara keekonomian
apakah tambahan produksi tersebut dapat mencapai expected return yang
dipersyaratkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan cost benefit analysis dapat
dihitung tingkat pengembalian yang dihasilkan karena adanya treatment yang
dilakukan perusahaan. Kemudian hasil perhitungan cost benefit analysis tersebut
dilakukan perhitungan real option analysis untuk memperhitungkan adanya
opportunity yang diperoleh dari opsi karena adanya ketidakpastian dari harga
minyak dan keputusan-keputusan strategis yang dapat diambil oleh manajemen.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa proyek tersebut memberikan
imbal hasil yang positif sebesar 36.36% namun belum mencapai tingkat imbal
hasil yang diharapkan oleh perusahaan sebesar 58.08%.
ABSTRACTTo achieve target revenue each of oil and gas Production Sharing Contractors
(KKKS) is given production target as the corporate performance evaluation by
SKK Migas. For companies managing oil and gas blocks that have the old
production fields have several problems to achieving these targets, one of which is
the problems with cross flow on the reservoir wells. By using flow optimizer
contractor can resolve these problems. However, it should be evaluate whether
additional production can achieve the expected return required by the company.
By using cost benefit analysis, the company can calculated the return generated
from treatment performed by them self. The calculation results of the cost benefit
analysis will be used to calculate the real option analysis to calculate the
opportunity generated from the option due to the uncertainty of oil prices and the
strategic decisions which can be taken by the management. Based on calculations
it is known that the project generate positive return amounting 36.36% but has not
achieved the expected return that was set by the company amounting 58.08%.