Penelitian ini mengenai ketidakpaduan teks dalam dialog mini drama De Vegetarische Schoenmaker yang bertujuan untuk memaparkan ketidakpaduan. Ketidakpaduan teks tak jarang dijumpai dalam suatu percakapan, hal tersebut yang membuat komunikasi di dalam teks drama itu menjadi tidak lancar. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan menganalisis teks drama yang mengandung unsur pelanggaran maksim, ketidakkohesifan dan ketidakkoherenan, yaitu sebuah cerita yang menceritakan keluarga vegetarian yang ayahnya seorang pembuat kulit sepatu dan mengaitkannya dengan teori yang dikemukakan oleh Grice yaitu mengenai empat pelanggaran maksim, kohesi dan koherensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa pelanggaran maksim seperti maksim cara, kuantitas, kualitas dan relevansi serta ketidakpaduan dalam teks drama Belanda De Vegetarische Schoenmaker seperti koherensi dan kohesi. Penyebab dari pelanggaran maksim dan ketidakpaduan teks tersebut bertujuan untuk menutupi suatu keadaan yang terdapat pada dialog mini drama De Vegetarische Schoenmaker.

---

This research is about the incoherency of the text in a mini drama dialogue De Vegetarische Schoenmaker that aims to explain the occurrence of incoherency. Incoherency is often found in a conversation, it makes communication in a drama text not run well. This research uses qualitative method by analyzing a drama text that contains maxim violation, coherence and cohesion, a story about a vegetarian family with a father who works as a shoemaker, and relating it with Grice theory on four maxims violation, cohesion and coherence.

The result of this research shows that there are a few maxim violations such as way, quantity, quality, and relevance. Incoherency in the form of coherence and cohesion can also be found in the Dutch drama text De Vegetarische Schoenmaker. Maxim violation and text incoherency occur to disguise a circumstance in a mini drama dialogue, De Vegetarische Schoenmaker.