Ternak dari Bali telah dimasukkan ke Timor oleh Pemerintah Hindia
Belanda sekitar tujuhpuluh tahun yang lalu, sehingga peternakannya sudah menjadi bagian yang penting dalam penghidupan sosio-ekonomi masyarakat Timor sejak saat itu. Karenanya Timor menjadi pengekspor ternak sejak Perang Dunia II. Provinsi Nusa Tenggara Timur senantiasa dianggap sebagai salah satu penghasil ternak paling besar di Indonesia. Dan peternakan merupakan salah satu penunjang pokok eko-
nomi NTT. Suksesnya sistem paron menyebabkan peningkatan ekspor ternak NTT dari 18.000 pada tahun 1975 menjadi lebih dari
70.000 ekor pada tahun 1990. Pada tahun 1991 populasi ternak NTT adalah 675.990 ekor atau 6,3% dari jumlah nasional.