Memanen hujan adalah suatu metode konservasi air tanah yang dilakukan dengan cara mengumpulkan air hujan yang jatuh di atap bangunan dan menyimpannya di dalam akuifer. Untuk melaksanakan metode ini dibuat penelitian dengan mengambil lokasi di halaman Pusat Lingkungan Geologi Bandung. Di lokasi tersebut potensi air hujan yang dapat di panen sebesar 8340.00 m3/tahun, tetapi yang dapat dipanen dengan metode menuai hujan hanya 3614.00 m3/tahun dan yang dimasukkan ke dalam akuifer baru 1260.00 m3/tahun. Sumur percobaan yang dibuat di halaman kantor tersebut terletak pada akuifer dari satuan batuan tuf berbatu apung berumur kuarter dengan kedalaman 43.00 m berdiameter 15.00 cm menembus akuifer tidak tertekan berupa pasir sedang sampai kasar mengandung kerikil dari kedalaman 10.00 sampai 37.00 dengan kelulusan 1,80x10 cm/detik dan permukaan air tanah terletak pada kedalaman 5.66 m. Sumur tersebut mempunyai kemampuan imbuhan sebesar 1800.00 m3/jam. Untuk mengoptimalkan pemanenan hujan diperlukan beberapa sumur imbuhan dan penyimpanan lagi dengan diameter bervariasi dari 20.00 sampai 60.00.