UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Pengaruh Orientasi Pembelajaran Terhadap Kapabilitas Dinamis: Studi Terhadap Perusahaan Menengah Unggul Saat Krisis Di Indonesia = The Effect of Learning Orientation Towards Dynamic Capabilities of Company: A Study of the Medium Size Companies During The Economic Crisis Indonesia

Ahmad Mukhlis Yusuf; Wagiono Ismangil, promotor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Kapabilitas organisasional merupakan key strength factor yang menentukan kemampuan perusahaan menengah unggul di Indonesia saat menghadapi krisis ekonomi tahun 1997-1999. Kapabilitas organisasional tersebut berupa kemampuan rekonfigurasi kapabilitas internal dan relasi eksternal untuk mengatasi berbagai kondisi yang tak pernah terjadi sebelumnya. Mereka mampu bertahan dan bahkan tumbuh selama krisis, pada saat sebagian perusahaan-perusahaan lain harus diambil alih manajemen dan kepemilikan oleh pengusaha lain dan bahkan tak sedikit mengalami likuidasi atau berhenti beroperasi.
Berbeda dengan sejumlah penelitian sebelumnya pada obyek perusahaan besar di mancanegara dan perusahaan kecil di Indonesia selama krisis ekonomi tahun 1997-1999, penelitian ini memfokuskan pada perusahaan menengah, karena jenis dan ukuran perusahaan ini berpotensi untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan lebih besar dan relatif telah menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan manajemen perusahaan modern dibandingkan usaha kecil.
Tambunan (2000) menyatakan bahwa jenis-jenis perusahaan yang berorientasi ekspor, tidak berutang, berutang dalam skala tertentu, tak menggunakan bahan baku impor mampu mengatasi krisis ekonomi pada masa itu. Dalam penelusuran penulis, belum ada yang mengkhususkan diri meneliti skala perusahaan menengah di Indonesia. Perlu keberlanjutan data perusahaan yang bersifat longitudinal tentang perusahaan-perusahaan sebelum dan sesudah krisis. Sejumlah penelitian lain di manca negara, dilakukan secara cross-sections, antar industri, namun nasib perusahaan setelah masa penelitian tak diketahui selanjutnya. Akatiga (1999) melakukan penelitian berbasis data perusahaan secara longitudinal, namun terbatas pada skala usaha mikro dan kecil.
Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka dan eksplorasi terhadap15 pengusaha menengah dan wawancara pendahuluan terhadap 13 pakar bisnis pada tahun 2004-2005 untuk mengetahui kapabilitas organisasional perusahaan yang mampu bertahan dan bahkan tumbuh selama krisis. Tiga pertanyaan diajukan kepada para responden penelitian pendahuluan tersebut, yakni: (1) apa yang Anda lakukan saat puncak krisis ekonomi tahun 1997-1999 untuk mampu bertahan? (2) kapabilitas apa yang dimiliki Perusahaan saat mampu bertahan selama krisis? (3) bagaimana cara Anda memperoleh kapabilitas tersebut?
Melalui metode wawancara semi-terstruktur, diketahui bahwa para pengusaha menengah unggul di Indonesia melakukan rekonfigurasi kapabilitas melalui proses pembelajaran selama krisis dalam hal melayani dan menjaga komitmen terhadap pelanggan, pemasok, lembaga keuangan, kebijakan bauran pemasaran, menyesuaikan struktur biaya tetap dan variabel, menjaga reputasi terhadap pelanggan dan mitra bisnis, menjaga arus kas terutama dalam hubungannya dengan utang dan kewajiban perusahaan lainnya, membangun hubungan relasional dengan semua pihak dan terus mengikuti kebijakan-kebijakan Pemerintah selama krisis. Hasil dari wawancara semi-terstruktur tesebut diketahui kapabilitas tersebut didukung oleh komitmen atas pembelajaran selama krisis, memperkuat komunikasi internal dan ekternal dengan mitra perusahaan, dan melakukan hal-hal baru demi mempertahankan keberlanjutan Perusahaan. Hasil wawancara tersebut selanjutnya diproses dengan prosedur; labeling, coding, dan kategorisasi atas pernyataan responden, mengarah pada unsur pembentuk konsepsi orientasi pembelajaran (learning orientation) dan kapabilitas dinamis (dynamic capabilities) yang selama ini dikenal dalam ranah manajemen.
Penelitian menggunakan metode abduktif (abductive), yang didukung basis data (inductive) dan teori (deductive), untuk membangun hipotesis yang selanjutnya diuji secara kuantitatif terhadap 60 responden perusahaan menengah unggul pemenang kontes E-50 (Enterprise 50, komunitas pemenang perusahaan unggul versi Accenture dan majalah SWA) dari populasi 121 perusahaan di Indonesia.
Melalui uji pearson dan uji regresi, teruji bahwa orientasi pembelajaran yang dibangun oleh tiga kontruk (1) komitmen terhadap pembelajaran, (2) keterbukaan pandangan, (3) shared-vision, berpengaruh linier positif terhadap kapabilitas dinamis perusahaan. Kapabilitas dinamis Perusahaan itu sendiri dibentuk oleh tiga konstruk; (1) kapasitas penyerapan informasi; (2) kapabilitas koordinasi informasi; dan (3) pikiran kolektif.
Dengan menggunakan general linier model (GLM), teruji secara statistik bahwa orientasi berpengaruh linier positif terhadap kapabilitas dinamis pada semua kelompok perusahaan yang terdiri atas atau dibentuk oleh jenis industri (manufaktur dan jasa), leverage utang (tidak berutang dan berutang), dan asal sumber bahan baku (tidak impor dan ada impor). Melalui uji regresi heterogenous diketahui pengaruh tersebut pada kelompok perusahaan; (1) jasa yang tidak melakukan ekspor; (2) manufaktur yang melakukan ekspor; (3) jasa yang berutang dan tak berutang; (4) manufaktur yang berutang; (5) jasa yang berbahan baku impor dan berbahan baku impor; dan (6) manufaktur yang tidak berbahan baku baku ekspor.
Melalui uji heterogenous juga diketahui bahwa perbedaan pengaruh orientasi pembelajaran terhadap kapabilitas dinamis antar kelompok perusahaan yang terdiri atas atau dibentuk jenis industri, leverage utang, dan asal sumber bahan baku secara statistik tidak signifikan.
Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa sepanjang perusahaan membangun ketiga konstruk atau nilai-nilai pembentuk orientasi pembelajaran, maka perusahaan akan mampu membangun kapabilitas dinamis dalam mengatasi turbulensi lingkungan bisnis. Kedua variabel ini menghasilkan kapabilitas organisasioanal yang terus-menerus diperbaharui oleh perusahaan.
Tulisan ini juga membahas berbagai implikasi manajerial bagi perusahaan dan para fasilitator atau regulator dalam pembinaan usaha kecil dan menengah di Indonesia, selain faktor fisik dan finansial, faktor intelektual dan organisasional menjadi sumberdaya yang menjanjikan dalam perusahaan. Penelitian ini juga menjelaskan berbagai keterbatasan dan rekomendasi penelitian selanjutnya.

Organizational capabilities is a key strength of the factor that determines the ability of the midle size companies in Indonesia in surviving during the economic crisis of 1997-1999. The organizational capabilities is the ability of a reconfiguration of the external relations and internal capabilities to address various conditions that never happened before. They are able to survive and even grow during the crisis, at a time when most other companies to take over the management and ownership by other entrepreneurs and even some undergoing liquidation or stopped operations. In contrast to some previous research on large companies and small companies abroad in Indonesia during the economic crisis of 1997-1999, this study focuses on the medium size, because the company type and size of company was potentially to be able to grow into larger companies and the relative had been running principles of the management of modern enterprise management compare to the small enterprises.
Tambunan (2000) states that the types of companies that are export-oriented, did not owe, owe a certain scale, do not use imported raw materials capable of managing the economic crisis at that time. In the search for the author, there has not been that specializes in middle-scale enterprise research Indonesia. Need sustainability company data which is longitudinally about companies before and after the crisis. A number of other studies in foreign countries, conducted in cross-sections, between industries, but the fate of the company after a period of research is unknown then. Akatiga (1999) conducted a study based on longitudinal company data, however limited to micro and small scale.
This research began with the study of literature and exploration medium and employers terhadap15 interviews introduction to 13 business experts in 2004-2005 to determine organizational capabilities companies were able to survive and even grow during the crisis. Three questions posed to the respondents the preliminary research, namely: (1) what do you do when the peak of the economic crisis in 1997-1999 to able to survive? (2) what Company owned the capability when able to survive during the crisis?(3) how do you acquire these capabilities?
Through semi-structured interview methods, note that the secondary employers in Indonesia do reconfiguration capabilities through the learning process during the crisis in terms of servicing and maintaining the commitment to customers, suppliers, financial institutions, marketing mix policy, adjusting the structure of fixed costs and variable, maintaining a reputation for customers and business partners, maintain cash flow especially in conjunction with other corporate obligations and debt, build relationships with relational all parties and continue to follow the policies of the Government during the crisis. The results of the interview are semi-structured in mind the capabilities supported by the commitment of learning during the crisis, strengthen internal communication and ekternal with partner companies, and doing new things in order to maintain the sustainability of the company. The results of these interviews are next processed with procedures; labeling, coding, and categorization of statements of the respondent, the lead elements of the conception of common orientation learning (learning orientation) and dynamic capabilities (dynamic capabilities) that has been known in the realm of management.
Research using the method abduktif (abductive), which supported database (inductive) and theory (deductive), to build the next hypothesis was tested quantitatively against corporate respondents 60 secondary contest winners E-50 (Enterprise 50 company excelled winning, community version of Accenture and SWA magazine) of the population of 121 companies in Indonesia.
Through the test of pearson and regression test, tested that learning orientation that was built by three kontruk (1) a commitment to learning, (2) openness views, (3) shared-vision, a linear positive effect to the dynamic capabilities of the company. Dynamic capabilities the company itself was formed by three invalid constructs; (1) the capacity of absorption of information; (2) coordination of information capabilities; and (3) the collective mind.
By using the general linear model (GLM), statistically proven that influential positive linear orientation towards dynamic capabilities on all group companies consist of or formed by type of industry (manufacturing and services), leverage debt (not owed and owed), the source and origin of raw materials (not import and there is an import). Through regression test the influence on known heterogenous group of companies; (1) service that no exports; (2) manufacturing exports; (3) services that are owed and not owe; (4) the manufacturer owe; (5) service that made imports and imported raw material; and (6) are not manufacturing-based export standard.
The heterogenous also noted that differences influence the orientation of the study on the dynamic capability between groups of companies or industrial type formed, leverage debt, the source and origin of raw materials are statistically insignificant. Thus, this study shows that all the companies building the third invalid constructs or values that formed instructional orientation, then the company will be able to build dynamic capabilities in overcoming turbulent business environment. Both of these variables resulted in the constant organisasioanal updated capabilities by company.
This paper also discusses the various managerial implications for companies and the facilitator or regulator in the construction of small and medium enterprises in Indonesia, in addition to the physical and financial factors, intellectual and organizational factors into a promising resource within a company. The study also describes the limitations and recommendations for further research.

 File Digital: 1

Shelf
 D2175-Ahmad Mukhlis Yusuf.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D2175
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D2175 07-17-451985468 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20436740
Cover