Penelitian ini mencoba mengangkat pola interaksi masyarakat beda agama di Desa Talang Benuang Kecamatan
Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Paradigma dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan interaksionisme simbolik. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerukunan
hidup masyarakat beda agama di Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi
Bengkulu terbangun melalui interaksi dan komunikasi harmoni yang saling menghargai, saling menghormati,
saling memberikan toleransi dan tidak menyinggung masalah agama dalam kehidupan masyarakat. Faktor
lain yang mendukung adalah: pertama, adanya kesadaran tinggi dari masyarakat akan pentingnya kerukunan
hidup beragama yang ditanamkan sejak kecil secara turun temurun oleh pendahulunya; kedua, tumbuhnya
jiwa nasionalisme dalam kehidupan masyarakat; dan ketiga, adanya ikatan kekerabatan yang dihasilkan dari
pernikahan yang sebelumnya beda agama.