Dahulu, di Kerajaan Sunda berlaku sistem pemerintahan yang unik, yang disebut Tri Tangtu di Buana. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna Tri Tangtu di Buana yang mengandung aspek
komunikasi politik dalam Fragmen Carita Parahyangan
. Penelitian ini menggunakan metode analisis hermeneutik Paul Ricoeur. Data penelitian diperoleh dari
teks naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan
. Berdasarkan hasil penelitian terhadap
teks naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan
diketahui bahwa secara umum, Tri Tangtu di Buana
yang terdiri dari prebu, rama, dan resi
di dalam naskah Sunda kuno Fragmen Carita Parahyangan
ini merupakan tiga lembaga yang secara bersamaan memegang jabatan di pemerintahan Kerajaan Sunda; ketiganya memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dalam memimpin Kerajaan Sunda, yang di dalamnya mengandung aktivitas komunikasi politik dalam dua peristiwa, yaitu peristiwa pembagian kekuasaan dan pembagian wilayah kekuasaan