ABSTRAKModal kerja yang secara umum diartikan sebagai selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar perusahaan mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan operasi perusahaan. Karena itu pengelolaannya harus dilakukan dengan baik agar kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan lancar sehingga pada akhimya tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba bisa tercapai.
Pengelolaan modal kerja mencakup pengelolaan terhadap komponen komponen harta lancar maupun hutang lancar perusahaan, seperti pengelolaan kas, persediaan, piutang dagang serta hutang dagang perusahaan. Selain itu pengelolaan modal kerja biasanya juga terkait langsung dengan masalah likuiditas perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan akan sangat menentukan keberhasilan dalam pengelolaan perusahaan secara keseluruhan. Banyak kegagalan bisnis terjadi akibat kesalahan manajemen dalam mengelola modal kerja perusahaan.
Knsis ekonomi berkepanjangan yang menerpa Indonesia lebìh menyadarkan kalangan dunia usaha untuk bisa mengelola modal kerjanya dengan balk. Hal ini disebabkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh modal kerja dan dalam perusahaan semakin kecil akibat berkurangnya laba perusahaan. Sementara pinjaman dari luar selain makin sulit diperoleh, dan jika tersedia, tingkat bunga pinjaman yang harus ditanggung perusahaan pun sangat tinggi.
Sebagai perusahaan jasa freight forwafdiflg PT Pusaka Yudhanusa memerlukan modal kerja yang relatif besar. Hal ini agak berbeda dengan perusahaan jasa umumnya, karena pada bisnis forwarder biaya-biaya operasional perusahaan umumnya harus ditanggung terlebih dahulu oleh perusahaan sebelum akhimya ditagihkan kepada pengguna jasa.
PT Pusaka Yudhanusa hanya mendapat jangka waktu kredit selama 15 (lima belas) hari kerja dari perusahaan penerbangan ?sebagai vendor utama perusahaan serta harus membayar tunai biaya-biaya yang terkait dengan urusan kepabeanan dan pelabuhan seperti bea masuk, handling fee, jasa pelabuhan, jasa pergudangan dan lain sebagainya. Pada sisi lain, agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis, PT Pusaka Yudhanusa juga memberikan jangka waktu kredit kepada para pelanggannya dengan jangka waktu rata-rata selama 30 hari.
Pada tulisan ini penulis mencoba untuk menggambarkan pengelolaan modal kerja pada PT Pusaka Yudhanusa. Selain ¡tu penulis juga melakukan analisa dan evaluasi untuk menilai seberapa efektif pengelolaan modal kerja yang telah dilakukan perusahaan selama periode 1996-2000 dengan menggunakan working capital ratio, net liquid balance dan comprehensive liquidity index.
Dari hasil analisa diperoleh gambaran bahwa likuiditas PT Pusaka Yudhanusa selama periode 1996-2000 tergolong sangat baik. Modal kerja bersih perusahaan selama periode tersebut menurijukkan saldo yang selalu positif. Dengan memiliki saldo kas yang cukup. selama penode tersebut perüsahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Pengelolaan modal kerja yang dilakukan manajemen perusahaan juga sudah cukup baik khususnya pada piutang dagang dan hutang dagang perusahaan.
Cash conversion cycle perusahaan temyata juga masih menunjukkan angka positif, sehingga arus kas perusahaan relatif tidak mempunyai gangguan yang berarti. Namun demikian, dengan terus meningkatnya volume penjualan kebutuhan modal kerja perusahaan terus bertambah, sehingga pada tahun 2000 perusahaan sudah mulai melakukan outsourcing untuk memenuhi kekurangan modal keria perusahaan. Karena tren arigka penjualan perusahaan dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, pengelolaan modal kerja perusahaan harus dilakükan dengan lebih baik lagi agar perusahaan tidak tergantung pada sumber dana eksternal.
Pada akhir tulisan ini, dengan berdasar pada kekurangan-kekurangan serta masalah yang dihadapi oleh manajemen PT Pusaka Yudhanusa dalam mengelola modal kerja perusahaan penulis mencoba memberikan alternatif saran-saran yang bisa diterapkan perusahaan agar pengelolaan modal ker]a perusahaan di masa mendatang bisa menjadi lebih optimal - semoga.