Dalam tradisi militer, budaya baru dibentuk. Budaya ini diperkenalkan serta diperkuat melalui komunikasi lintas budaya, yang pada gilirannya akan membentuk kepribadian seseorang. Menggunakan pendekatan kualitatif, riset ini menyimpulkan adanya dua faktor yang memainkan peran dominan dalam pembentukan kepribadian anggota TNI AL. Faktor-faktor internal terdiri harga diri, aktualisasi diri, dan proyeksi pencapaian diri yang paling tinggi. Sementara, faktor eksternal yang patut dipertimbangkan terdiri dari seperangkat aturan, norma, nilai, tradisi, dan dialek. Kedua faktor menjadi input dalam sistem pelembagaan militer, yang beroperasi dalam periode tertentu, melalui intra-komunikasi dan komunikasi lintas budaya.