Pola penjadwalan tanam yang kurang tepat dapat menyebabkan penurunan produksi dan tidak sesuainya
pasokan sehingga menimbulkan penumpukan produk yang mempengaruhi penurunan harga. Risiko yang
diakibatkan oleh kesalahan tersebut tidak hanya diderita oleh produsen tetapi juga akan mempengaruhi kinerja organisasi lain yang terhubung dalam jaringan rantai pasok. Oleh karena itu perlu adanya manajemen
penjadwalan yang optimal untuk dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya resiko tersebut. Dalam artikel ini akan dijelaskan suatu model manajemen risiko rantai pasok untuk mengoptimalkan pemilihan jadwal tanam pada komoditas jagung dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Model kuantitatif didekati dengan metode MILP (Mixed Integer Linear Programming), model kualitatif dengan AHP (Analytic Hierarchy Process) dan model
integrasi dengan metode weighted sum. Hasil verifikasi dari pendekatan ini diperoleh nilai-nilai pareto yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan jadwal tanam yang optimal berdasarkan kriteria jamak dengan fungsi tujuan kualitatif dan kuantitatif.