ABSTRAKKrisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak bulan Agustus 1997, membuat
lumpuhnya roda perekonomian Indonesia. Salah satu jalan menghadapinya adalah dengan
berusaha meningkatkan pemasukan dari luar. Proyek gas alam cair (LNG) merupakan
salah satu primadona untuk menarik investasi dari luar dan juga meningkatkan ekspor.
Indonesia pada saat ini merupakan salah satu penyalur LNG di dunia, dari dua lapangan
gas yang ada.
Bagaimana posisi Indonesia di pasar LNG dan perkiraan untuk masa yang akan
datang. bagaimana cara meningkatkan kemampuan untuk tetap berada di pasar LNG, cara
untuk tetap menjadi pemimpin pasar, menghindari penurunan penjualan LNG, negara
mana saja yang menjadi pesaing utama Indonesia pada saat ini, strategi utama apa yang
harus dilakukan untuk memenangkan persaingan serta apa pengaruh perubahan suhu
politik dan ekonomi yang terjadi di Asia terhadap pasar LNG merupakan permasalahan
permasalahan yang berusaha dipecahkan.
Kontrak penjualan LNG Indonesia yang ada akan mulai berkurang jumlahnya di
tahun 2003. Pada saat inilah terdapat kesempatan bagi Indonesia untuk memperpanjang
kontrak atau membuat kontrak penjualan baru bagi proyek Indonesia Timur, yang
merupakan proyek LNG Indonesia pada saat ini.
Pesaing baru merupakan ancaman yang cukup serius, terutama dengan semakin
terbukanya pasar dan banyaknya temuan cadangan baru yang mengakibatkan
pertumbuhan pasokan LNG Asia lebih besar dari permintaan. Pesaing utama yang
dihadapi Indonesia saat ini adalah Australia dan Malaysia.
Perkiraan akan permintaan LNG sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga
listrik dunia akan semakin meningkat. Faktor yang rnenyebabkannya (H. Baharuddin,
1997) antara lain adanya kepedulian lingkungan hidup, keadaan ekonomi dan
meningkatnya permintaan tenaga listrik. Total perkiraan peningkatan permintaan yang
akan terjadi sebesar 23 mtpa di Asia pada tahun 2005.
Total perkiraan penambahan pasokan ke Asia yang didapat dari Australia,
Indonesia, Malaysia, Qatar dan Yaman paling tidak sekitar 35,2 mtpa. Jumlah ini belum
termasuk dengan kemungkinan penambahan pengolahan LNG yang dapat terjadi di tiap
tiap negara ataupun kemungkinan ditemukannya cadangan gas alam baru.
Dalam melakukan perumusan strategi, setiap masukan yang didapat berasal dari
analisa lingkungan luar dan Iingkungan dalam. Seluruh kemungkinan strategi yang ada
pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar berdasarkan kesarnaan sifatnya
yaitu : strategi cost leadership, strategi integrasi, strategi pemasaran dan strategi waktu
pengembangan proyek.
Strategi yang akan dipilih diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan yang
timbul, mengurangi ancaman yang ada, menggunakan kekuatan secara maksimum dan
memperkecil keterbatasan yang dimiliki.