Telah dilakukan uji aktivitas antidiare ekstrak etanol biji teratai putih (Nymphaea
pubescens Willd) terhadap mencit putih jantan galur swiss webster dengan metode transit
intestinal. Dari hasil karakterisasi simplisia biji teratai putih diperoleh kadar abu total (3,83%),
kadar abu tidak larut asam (2,90%), kadar abu larut air (0,80%), susut pengeringan (9,42%), kadar
sari larut etanol (3,86%), kadar sari larut air (20,48%), dan kadar air (9,99%). Hasil skrining
fitokimia menunjukkan adanya senyawa alkaloid, fenolat, tanin, flavonoid, monoterpen &
seskuiterpen, steroid & triterpenoid, kuinon, serta saponin. Hasil pengukuran panjang marker
terhadap panjang usus (rasio) setelah t = 65 menit menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji teratai
putih memiliki aktivitas antidiare pada variasi dosis yaitu dosis 0,52 mg/20 g BB; 0,585 mg/20 g
BB; 0,65 mg/20 g BB; 0,715 mg/20 g BB dan 0,78 mg/20 g BB. Kesimpulan, semakin besar dosis
ekstrak etanol biji teratai putih menghasilkan aktivitas antidiare yang semakin kuat.