UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perbandingan kinerja portofolio yang dibentuk dari berbagai kriteria pemilihan saham di Bursa Efek Jakarta

Rini Fitriani; Siddharta Utama, supervisor ([Publisher not identified] , 1999)

 Abstrak

ABSTRAK
Dengan semakin berkembangnya Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai alternatif investasi,
maka perlu kiranya dicari strategi-strategi pemilihan saham yang dapat membantu
investor dalam melakukan investasi melalui BEJ. Sampai saat ini sudah banyak yang dapat membantu
dan strategi pemilihan saham yang ditawarkan oleh para pakar asing yang telah sukses
diterapkan di bursa-bursa Iuar negeri. Tetapi, keberhasilan strategi-strategi tersebut di
bursa asing belum menjadi jaminan bahwa strategi tersebut akan berhasil pula bila
diterapkan di BEJ, karena adanya perbedaan kondisi di Indonesia dengan kondisi di luar
negeri, Untuk itu, sebelum diterapkan di Indonesia, strategi-strategi tersebut perlu diuji
terlebih dahulu.
James O?Shaughnessy (1997) telah melakukan suatu penelitian yang menarik di Wall
Street dengan membandingkan hasil antara satu strategi dengan strategi lain. Selanjutnya
dari hasil perbandingan ini la membuat suatu strategi dasar yang disebut sebagai
cornerstone value strategy dan cornerstone growth strategy.
Penetitian ini menarik untuk dilakukan di Indonesia, karena dapat dipakai untuk mencari
strategi yang cocok untuk diterapkan di Indonesia. Untuk itulah dalam tugas akhir ini
dilakukan penelitian untuk membandingkan hasil yang didapat oleh berbagai kriterìa
yang blasa dipakai untuk memilih saham. Perbandingan lebih difokuskan untuk
membandingkan antara rasio rendah dengan rasio tinggi. kriteria tunggal dengan kriteria
kombinasi, kategori seluruh saham dengan kategori saham besar serta rnembandingkan
sirategi yang dapat memberikan hasil baik dengan hasil yang tidak memuaskan.
Untuk mendapatkan hasil tersebut maka pertama-tama dibentuklah dua kategori untuk
membedakan antara populasi seluruh saham dengan saham besar. Kemudian dari kedua
kategori ini dibentuk portofolio-portofolio yang terdiri dari 25 saham, dimana saham-
saham tersebut dipilih berdasarkan beberapa kriteria, antara lain PER (Price to Earning
Ratio), PSR (Price to Sales Ratio), PBV (Price to Book Value), ROE (Return on Equity),
dividend yield dan relative price strength (RPS), strategi dasar value dan strategi dasar
growth.
Strategi dasar value dan growth yang dimaksud dalam tugas akhir ¡ni adalah cornerstone
value dan growth strategy yang diperkenalkan oleh Shaughnessy. Dalam strategi dasar
value, saham-saham yang dipilih adalah saham yang memiliki dividend yield tertinggi
dan saham-saham yang memiliki kriteria sebagai berikut:
. saham berasal dari kategori saham besar
. jumlah saham blasa outstanding yang dimiliki Iebih besar daripada rata-rata jumlah
saham biasa outstanding bursa
. cashflow per share lebih besar danipada rata-rata cashflow per share bursa
. penjualan 1,5 x lebih besar daripada rata-rata penjualan saham-saham yang terdaftar
di bursa.
Sedangkan dalam strategi dasar growth, saham-saham yang dipilih adalah saham yang
memiliki relative price strength terbaik dan saham-saham yang memenuhi kniteria
benikut:
. saham berasal dari kategori seluruh saham
. memiliki earning gain selama 5 tahun berturut-turut
. memiliki Price to Sales ratio dibawah 1,5
Sementara itu untuk membandingkan antara hasil rasio tinggi dan rendah, maka untuk
kriteria PER., PSR dan PBV dibentuk masing-masing dua portofolio lagi, dimana
portofolio pertama terdiri dari saham-saham yang memiliki rasio tertinggi, dan
portofoio kedua terdiri dari saham-saham yang memiliki rasio terendah.
Selanjutnya, dibentuk pula portofollo yang saham-sahamnya dipilih dengan
menggunakan kombinasi antara dua kriteria, yaitu dengan mengkombinasikan PER,
PBV, PSR dan ROE dengan relative price strength.
Portofolio-portofolio ini mulai dibentuk pada awal bulan Mei 1993, dan dirubah setiap
tahunnya sampai awal bulan Mei 1997 Sedangkan return dihitung sampai dengan akhir
April 1998. Setelah portofolio tersebut dibentuk, kemudian dilakukan perbandingan
kinerja masing-masing portofolio dengan menggunakan ranking berdasarkan return rata-
rata per bulan, standard deviasi sebagal gambaran resiko, dan Sharpe Measure. Selain ¡tu
diperbandingkan pula presentase return negatif yang diperoleh serta presentase return
yang berhasil mengatakan return pasar.
Berdasarkan perbandingan tersebut terlihat bahwa portofolio yang dibentuk dengan
menggunakan kriteria PER, PBV dan PSR terendah memberikan hasil yang lebih balk
daripada kriteria PER, PBV dan PSR tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
rasio rendab memberikan basil yang Iebih baik danipada penggunaan rasio tinggi.
Selain itu, bila diperbandingkan antara kategori seluruh saham dengan kategori saham
besar, terlihat bahwa hasil yang didapat oleh saham besar tidak sebaik hasil yang
ditunjukkan oleh kategori seluruh saham. Hasil ini diperkuat lagi oleh hasil yang didapat
dan penelitian lanjutan yang rnembandingkan antara portofolio saham besar dengan
portofolio saham kecil, dìmana terlihat kinerja portofoijo saham kecil memberikan hasil
yang jauh lebih balk daripada portofolio saham besar. Penemuan ini menunjukkan
hahwa pembatasan pemilihan saham pada saham besar dapat merugikan investor karena
ternyata salinan keciI dapat memberikan kinerja yang Iebih baik, baik dari segi return
nya saja maupun dan segi risk-aJdjusted return (Sharpe Measure).
Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan kriteria
kombinasi tidak dapat memperbaiki penggunaan kriteria tunggal. Terlepas dari
ketidakakuratan pemilihan kriteria yang digabungkan tersebut, hasil ini dapat dijadikan
petunjuk bahwa investor harus berhati-hati dLam menggunakan kriteria kombinasi
karena hasilnya dapat memperburuk kinerja portofolionya.
Selain itu, dalam penelitian ini juga terlihat bahwa kinerja terbaik ditunjukkan oleh
portofolio-portofolio yang menggunakan kriteria PER terendah, PBV terendah, dividend
yield tertìnggi dan ROE tertinggi, dimana keempatnya dapat mengarahkan pasar. Dari
keempat kriteria ini, portofolio yang dibentuk dengan kriteria PBV terendah memiliki
resiko tertinggi, sedangkan portofollo dengan kriteria ROE tertinggi memiliki resio
terendah. Sementara ¡tu, kriteria PER terendab dapat menghasilkan return yang tertinggi.
Bila hasil kriteria PBV terendah dibandingkan dengan kriteria PER terendah dan
dividend yield tertinggi, terlihat bahwa kriteria PBV menempati urutan terbawah dari
segi return, tetapi menempati urutan teratas dari segi resiko. ini berarti dengan
menggunakan kriteria ini investor menghadapi resiko yang Iebih tinggi untuk
mendapatkan return yang lebih rendah.
Sementara itu, diantara keempat kriteria tersebut, kriteria ROE memiliki return terendah
dan resiko terendah pula. Jadi. kriteria ¡ni dapat dipakai untuk investor yang tidak mau
menanggung resiko yang tinggi. tetapi menghendaki return yang cukup baik, yaitu
return yang dapat mengalahkan return pasar.

 File Digital: 1

Shelf
 T1787-Rini Fitriani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 142 pages ; illustration : 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-265143522 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20438962
Cover