ABSTRAKDalam dunîa perbankan, persaingan bisnis antar bank sangat dipengaruhi bagaimana
kemampuan bank dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Asset bank merupakan
sumber pendapatan bunga bagi bank sedangkan kewajiban memberikan beban/biaya bunga
bagi bank. Asset dan kewajiban bank dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga pasar
sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Ketika suku bunga pasar meningkat maka
asset-asset yang jatuh tempo akan mengalami kerugian sedangkan kewajiban bank yang jatuh
tempo akan mengalami keuntungan demikian sebaliknya jika suku bunga pasar mengalami
penurunan. Karena sebagian besar dari asset dan kewajiban bank mark to market maka bank
perlu melakukan asset liability management (ALMA). ALMA pada bank bertugas untuk
meningkatkan profitability perbankan dan manajemen risiko. Dalam manajemen nsiko
dilakukan beberapa tahap dimana salah satu tahapnya adalah pengukuran risiko. Salah satu
tools pengukuran risiko adalah dengan penentuan VAR. VAR merupakan estimasi kerugian di
masa yang akan datang berdasarkan volatilitas faktor pasar pada masa Iampau (data historis)
dengan derajat kepercayaan dan holding period tertentu.
Pada penelitian ini dilakukan penentuan VAR sebagai akibat tereksposurenya asset dan
kewajiban Bank Mega terhadap suku bunga pasar dengan menggunakan metode varian
kovarian dengan estimator volatilitas standar deviasi Equally Weighted dan Exponential
Weighting Moving Average (EWMA). Penentuan VAR berdasarkan posisi asset dan
kewajiban bank pada tanggal 31 Desember 2001. Dalam penentuan VAR ini. asset dan
kewajiban bank dikelomkan kedalam beberapa vertex herdasarkan jangka waktu jatuh
temponya. Future cashflow dan masing-masing vertex ini yang tereksposure terhadap suku
bunga pasar (data historis) yang kemudian diukur volatilitasnya menggunakan estimator
volatilitas standar deviasi, EW dan EWMA.
Untuk menentukan metode estimator yang memberikan validitas yang tinggi maka
dibentuk beberapa model dengan menghitung VAR secara harian, dimana periode observasi
penentuan VAR adalah antara 2 Januari 2001 hingga 31 Desember 2001. VAR yang diperoleh
secara harian dibandingan dengan aktual profit dan loss yang terjadi.
Model terbaik yang digunakan untuk estiniasi VAR 31 Desember 2001 dan berbagai
alternatif variasi yang dilakukan adalah model estimator EWMA 520,5 untuk 0,94
dengan derajat kepercayaan 99 % karena model inilah yang masuk dalam daerah batasan dan
dengan periode updating 5 han memberikan kemampuan yang lebih besar dalam
mengantisipasi kerugian sebagai akibat fluktuasï suku bunga pasar yang terbaru. Pemilihan
derajat kepercayaan 99 % disebabkan karena bank menerapkan prudential banking dalam
melakukan strateginya. Estimasi VAR 31 Desember 2001 yang diperoleh sebesar Rp.
(23.163.223.809). Nilai ini berarti bahwa pada kondisi market yang normal, estimasi kerugian
maksimum yang akan dialami bank pada satu hari yang akan datang adalah sebesar Rp
23.163.223.809 dengan derajat kepercayaan 99 %.
Modal yang diperlukan oleh bank untuk mengantisipasi kerugian yang dihasilkan dan
estimasi VAR dengan model EWMA 520,5, ) = 0,94, untuk holding period 1 hari adalah 3,65
% dan Networthnya. Sebagai akibat eksposure suku bunga pasar terhadap asset dan kewajiban
Bank Mega, maka CAR bank setelah memperhitungkan market risk rnenjadi 8,42 %.
Perbedaan holding period yang digunakan mempengaruhi jumlah modal yang harus
disediakan. Untuk VAR dengan holding period 1 hari, jumlah modal yang harus disediakan
lebih kecil dibandingkan dengan holding period 5, 10, dan 20 hari.