Para peneliti bahasa (language researchers), khususriya yang menekuni bidang tipologi bahasa (language typology), hampir dapat dipastikan mereka pernah mengalami satu situasi dimana mereka memperoleh data lapangan yang berbeda antara satu informan dengan informan lainnya. Artikel ini memiliki dua hipotesis, yaitu, "Mengapa penutur asli (native speakers) dari sebuah bahasa memberikan data yang berbeda dalam penelitian lapangan?" dan "Apakah perbedaan ini muncul akibat tingkat kompetensi (competence) dan performa (performance) dari penutur ash tidak merata?" Hipotesis di alas akan diulas dengan menggunakan satu konsep umum yang diberi nama kriteria antarsubjek (intersubjective criterion)