Sebagai usulan guna mengatasi kegagalan di bidang etika proyek modern-pencerahan, Alasdair MacIntyre menawarkan ajakan untuk kembali ke etika keutamaan. Tulisan ini pertama-tama bermaksud menjelaskan apa yang ia maksudkan dengan proyek modern-perncerahan, khususnya di bidang etika dan mengapa proyek seperti itu, menurut MacIntyre, niscaya gagal. Kemudian akan dikaji mengapa baginya membuat langkah kembali ke etika keutamaan model Aristoteles dan Thomas Aquinas akan dapat mengatasi kegagalan tersebut. Akhirnya, sebuah evaluasi singkat terhadap usulan MacIntyre akan diberikan. Dalam artikel ini akan ditunjukkan bahwa, lepas dari kegagalan MacIntyre untuk memberikan contoh kongkret komunitas etis modern yang mengayati etika keutamaan yang ia cita-citakan, sebagaimana telah dengan tepat ditunjukkan oleh Poole, asalkan umat manusia, sampai batas tertentu, masih dapat menyepakati adanya nilai-nilai dasar kemanusiaan atas dasar mana sebuah etika keutamaan yang berisfat global dapat dibangun, usulan MacIntyre untuk kembali ke etika keutamaan, bukanlah sekedar suatu bentuk nostalgia ke masa lalu seperti dikemukakan oleh Ross Poole dalam kritiknya. Usulan itu sesungguhnya memang dapat memberi jalan keluar mengatasi bahaya nihilisme moral yang membayangi proyek etika modern-pencerahan serta dapat memberi dasar yang masuk akal untuk hidup secara etis.