ABSTRAKKecantikan dan kebersihan merupakan hal yang selalu menjadi perhatian
bagi manusia umumnya, dan bagi kaum wanita khususnya dan meniadi suatu
kebutuhan yang akan selalu dirasakan. Hal inilah yang membuat bisnis jasa salon
akan terus berkembang dan menjadi suatu industri yang menarik karena barrier of
entry-nya tidak terlalu tinggi. Menghadapi banyaknya pemain dalam industri salon,
maka LUTUYE mencoba untuk melayani ceruk pasar (niche), yaitu mencoba untuk
melayani pasar anak muda / ABG , yang selalu ingin tampil trendy, funky dan
mengikuti mode-mode terbaru.
LUTUYE merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang salon,
yang mem-positioning-kan dirinya sebagal ?salon gaul?. Istilah ?Gaul? ini merupakan
salah satu upaya LUTUYE untuk melayani ceruk pasar dengan target market-nya
adalah kawula muda atau paling tidak semua orang yang berjiwa muda. Untuk itu ia
menetapkan strategi harga (pricing) yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan
dengan salon sejenis. Selama ini LUTUYE telah memiliki image yang cukup positif
sebagal salon ?gaul?. Hal ini disebabkan karyawan LUTUYE dapat memberikan
penampilan ?gaul? bagi pelanggannya. Di samping itu, interior dan eksterior yang
berwama-wami ceria, fasilitas-fasilitas pendukung konsep ?gaul? seperti siaran MTV
dan musik-musik yang sedang digandrungi anak muda saat ini terus memperkuat
konsep ?gaul? yang dimiliki oleh LUTUYE.
Dalam menganalisis strategi pernasaran LUTUYE ini, penulis melakukan
suatu riset pemasaran. dimulai dari proses mendesain. mengumpulkan, menganalisis
dan terakhir menjabarkan informasi yang dìperoleh sehingga dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang yang sedang dihadapi oleh salon ini. Informasi-
informasi yang diperoleh dari riset pemasaran ini, jelas akan amat berguna untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dihadapi oleh
LUTUYE, sehingga dapat ditentukan strategi pemasaran yang tepat untuk
memecahkan masalah dengan memanfaatkan kekuatan dan kesempatan yang ada
guna mengatasi segala kelemahan dan ancaman yang timbul.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 180 responden diperoleh temuan
bahwa sebagian besar pengguna jasa salon LUTUYE adalah mahasiswa dan pelajar.
yang umumnya memiliki pengeluaran per bulan yang relatif besar. Dalam hal ini
pelayanan salon yang mereka butuhkan, sebagìan besar merupakan pelayanan untuk
perawatan rambut, sementara pelayanan untuk perawatan tubuh dan perawatan muka
tidak terlalu banyak mendapatkan permintaan dari konsumen. Umumnya konsumen
LUTUYE memutuskan datang kembali ke sini karena mereka merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan, ketimbang adanya harga yang murah maupun faktor
kenyamanan.
Berdasarkan hal tersebut maka untuk memenangkan persaingan dengan
pemain lainnya maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin bisa
dipikirkan oleh LUTUYE, seperti melakukan strategi diferensiasi (dIfferensiation)
ketimbang strategi biaya rendah (low cosit. Di samping itu promosi harus terus
dilakukan untuk mengingatkan keberadaan salon LUTUYE.