Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, persen lemak tubuh, usia menarche ibu, sosial ekonomi, dan stimulan eksternal dengan status menarche. Desain penelitian yang yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011 dengan sampel siswi kelas VII dan VIII (umur 11-15 tahun) SMP N 10 Tegal sebanyak 204 orang.
Hasil penelitian menunjukan sebanyak 78,9% responden sudah mengalami menarche dengan rata-rata usia menarche 12,24 ± 0,954 tahun. Variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan status menarche adalah status gizi, persen lemak tubuh, usia menarche ibu, dan pendidikan bapak.
Penulis menyarankan agar pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan Kota melakukan pemantauan status gizi secara berkala. Untuk pencegahan, pemantauan status gizi sebaiknya dilakukan pada siswi di sekolah dasar sehingga bisa mencegah terjadinya obesitas yang berisiko menarche dini dan bisa mencegah kekurusan yang berisiko menarche lambat.
The objective of this study was to identify the association between nutritional status, body fat percentage, maternal age at menarche, socio-economic, and external stimulant to menarche. A cross sectional survey was conducted with 204 students class VII and VIII (age 11-15) at SMP N 10 Tegal in May 2011. The result showed that 78.9% of respondents had attained menarche with an average age of menarche is 12.24 ± 0.954 years. The variables that have a significant association with menarche status are nutritional status, body fat percentage, maternal age at menarche and father's education. The author suggests school and Department of Health to monitor nutritional status of students. For prevention, monitoring should be done in the elementary school. We can prevent obese that can cause early menarche and also prevent underweight that can cause late menarche.