ABSTRAKperkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan sema-
kin canggih serta meningkatnya kebutuhan informasi, mengakibatkan kebutuhan media informasi meningkat dan makin beragam
sehingga timbul persaingan tajam antar media. Meski demikian
peranan media cetak khususnya suratkabar masih tetap dominan,
karena murah, informasinya lengkap dan mudah membawanya.
Di Indonesia suratkabar telah menjadi kebutuhan utama
masyarakat terutama di perkotaan sehingga mereka makin kritis
dalam memilih yang terbaik. Selain itu kecenderungan masyara
kat dan dunia usaha menuju ke arah global yang menjadikan ke
butuhan informasi juga secara global. Sehingga suratkabar harus bersaing dalam mendapat berita internasional terbaik.
Jawa Pos
Persaingan makin tajam dengan masuknya pengusaha be
sar dalam industri jasa pers ini dan kecenderungan perusahaan
pers membentuk konglomerasi perusahaan pers. Diantaranya Jawa
Pos yang menjadì obyek penulisan ini.
Jawa Pos termasuk suratkabar tua Indonesia yang per
nah mengalami kejayaan tahun 1950?an dan akhirnya mengalami
penurunan drastis hingga tahun 1982 hanya beroplah 6.700 eks.
Tetapi era baru dengan diambil?aIihnya manajemen oleh Grafiti
Pers sejak April 1982 telah berhasil kembali menjadi suratkabar nasional bahkan termasuk 3 besar.
Keunggulan Jawa Pos
Meski terbit di Surabaya, Jawa Pos mampu bersaing de
ngan suratkabar Ibukota karena Surabaya sebagai pusat pener
bangan ke wilayah Indonesia Timur yang menjadi keunggulannya.
Bahkan Jawa Pos sekarang membentuk kelompok perusahaan pers
di luar induknya Grafiti Pers Group dengan membeli penerbitan
darah Suara Indonesia Malany, Cahaya Siang Menado, Manuntung
Balikpapan, Fajar Ujungpandang dan Liberty Surabaya.
Perjuagan keras dengan strategi yang tepat dan ber-
tahap dapat. meningkatkan oplah 40 kali lipat lebih dalam 7
tahun menjdi 300.000 eks. Karena itu dreams pemilik mening
kat dan menginginkan oplah 1.000.000 eks. Guna mencapai tar
get itu satu-satunya jalan dengan melakukan ekspansi pasar
ke wilayah Indonesia Barat dan bertarung langsung dengan
suratkabar Ibukota. Tetapi karena Jawa Pos tidak memiliki
keungguIan bersaing pada wilayah itu, maka dipikirkan menggu
nakan teknologi baru sebagal keunggulannya.
Sistem Cetak Terpadu Jarak Jauh
Teknologi baru yang telah berkembang lama di negara
maju untuk menghubungkari beberapa tempat adalah Sistem Cetak
Terpadu Jarak Jauh (Computer Aided Publishing System) itu
yang diinginkan Jawa Pos. Jadi masalah yang dihadapi adalah
evaluasi strategis atas pemanfaatan SCTJJ sebagal keunggulan
bersaing.
Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang dilakukan pertama pada aspek
strategis mulai dari analisa lingkungan makro hingga analisa
pemanfaatan sistem itu sendiri.
o Analisa Lingkungan Makro dan Tujuannya
Lingkungan rnakro industri jasa pers Indonesia terbatas pada
wilayah Indonesia karena penggunaan bahasa Indonesia, meski
tak tertutup kemungkinan produk pers Indonesia ke luar
negeri tetapi hanya sejumlah kecil. Tujuan dan analisa ini
adalah untuk mengetahui peluang serta tantangan yang diha
dapi balk oleh industri jasa pers secara keseluruhan maupun
oleh Jawa Pos sendiri. Analisa ini lebih dititik-beratkan
pada peluang dan tantangan atas pemanfaatan SCTJJ
Lingkungan makro ini terdiri dari lingkungan tak langsung
(remote environment) dan lingkungan operasional. Lingkungan
tak langsung dianalisa dengan melihat dan mendeteksi terjadinya perubahan yang meliputi perubahan politik, perubahan
teknologi, perubahan sosio?ekonomi dan perubahan sosio?kultural.
o Analisa Lingkungan Tak Langsung dan Hasilnya
Analisa itu menghasilkan bahwa pemanfaatan SCTJJ merupakan
peluang untuk memiliki keunggulan bersaing sedang tantangan
yang dihadapi terutama adanya kesepakatan dalam SPS untuk
menunda pemanfaatan SCTJJ itu serta belum adanya kebijaksa
naan pemerintah yang mengaturnya.
Tantangan ini berlangsung sementara karena pasti dalam
waktu dekat akan berubah dengan adanya desakan dan masya
rakat pers sendiri terutama sejak adanya ancaman Garuda
Indonesia.
o Ancaman Garuda Indonesia
Garuda Indonesia sebagai andalan jasa pengangkutan bagi
perusahaan pers melakukan pemboikotan terhadap Suara Pembaruan.
Peristiwa itu pasti mengancam perusahaan pers bila terulang
lagi, sehingga perlu alternatif lain untuk mengatasìnya.
Alternatif yang mungkin adalah pemanfaatan SCTJJ, sehingga
SPS pasti mengubah kesepakatannya, karena pemerintah sebe
narnya telah menyerahkan kepada industri Jasa pers sendiri.
o Analisa Lingkungan Operasional
Dalam analisa lingkungan operasional dengan menggunakan
pendekatan model Porter yaitu menganalisa perubahan karak
teristik industri yang meliputi tantangan dan pendatang
baru, tantangan substitusi, tantangan pemasok, tantangan
konsumen dan distribusi serta aspek persaingan dalam indus
tri jasa.
Kesimpulan Analisa Lingkungan Makro
Kesimpulan analisa di atas adalah peluang pemanfaatan
SCTJJ bagi Jawa Pos sangat besar khususnya dalam menghadapi
persaingan tajam dengan masuknya pemodal kuat dan adanya
kecenderungan konglomerasi pers serta mengatasi masalah dis
tribusi.
Selanjutnya analisa terhadap kondisi dan lingkungan di
dalam Jawa Pos untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya,
yang meliputi sistem dan organisasi, keuangan, tenaga kerja
dan kemampuan, produk dan teknologi serta pemasaran dan dis
tribusi.
Analisa Kekuatan dan Kelemahan
Dalam analisa kekuatan dan kelemahan itu didapat
kesimpulan bahwa Jawa Pos memlilki kekuatan utama pada ke
mampuan menghimpun modal, kemampuan manajemen yang tinggi dan
keunggulan distribusi di wilayah Indonesia Timur. Sebaliknya
kelemahan utamanya pada distribusi di wilayah Indonesia Ba
rat. Melihat kelemahan dan kekuatannya itu, maka SCTJJ itu
tidak akan mengalami kesulitan pemanfaatannya karëna SCTJJ
ini tujuannya untuk menghilangkan kelemahannya tersebut.
Analisa SWOT
Analisa lingkungan makro serta perubahan karakteris
tik industri itu disebut sebagai analisa kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan (SWOT Analysis), setelah itu baru dila
kukan perancangan strateginya. Teknik perancangan strategi
Jawa Pos dalam pemanfaatan SCTJJ ini sesuai dengan konsep
Bottom-Up Marketing yakni menetapkan pemanfaatan SCTJJ seba
gai taktik, barulah rnenyusun strategi yang mendukungnya.
Strategi Jawa Pos
Kesimpulan strategi yang diambil sesuai dengan dreams
pemilik adalah meningkatkan penjualan, melakukan ekspansi
pasar baru ke wilayah Indonesia Barat, serta melakukan pemi
sahan usaha percetakan dan menggabungkan percetakan di ling
kungan Jawa Pos Group maupun di lingkungan Grafiti Pers Group.
Perancangan Sistem
Selanjutnya dilakukan perancangan sistem, tetapi
karena terbatasnya waktu dan data yang diperoleh maka tidak
dapat dibahas masalah teknis detailnya. Kesimpulan yang di
peroleh karena Jawa Pos telah menggunakan teknologi komputer,
maka hanya memerlukan pengintegrasian dan penyesuaian terha
dap sistem yang ada. Meski demikian masih banyak dìbutuhkan
perangkat keras dan perangkat lunak baru dengan biaya besar.
Analisa Strategi Pembiayaan
Tahap akhir evaluasi ini yaitu menganalisa pembiayaan?
nya yang menghasilkan kesimpulan bahwa pemanfaatan SCTJJ ter
nyata menguntungkan Jawa Pos karena dengan hanya menyisihkan 5%
dari hasil pertumbuhan penjualan 28% pertahun selama 5 tahun
dapat mengembalikan investasi termasuk bunga flat 21% pertahun.
Sedang alternatif sumber dana pembiayaan selain kre
dit bank dapat diperoleh dan sewa guna atau pengeluaran
saham dan obligasi. Dari beberapa alternatif itu yang paling
menguntungkan adalah menjual saham baru di pasar modal, kare
na dapat mengeruk laba penjualan saham hingga 7 kali lipat
dari nilai nominalnya. Selain itu dapat menilai kembali akti
vanya sehingga kekayaan perusahaan menjadi tinggi. Dengan
demikian performansinya meningkat serta memperoleh kepercaya
an masyarakat.
Kesimpulan Akhir
Dan analisa secara keseluruhan di atas didapat
kesimpulan akhir dan penulis berkeyakinan bahwa sistem Cetak
Terpadu Jarak Jauh bagi Jawa Pos harus dilakukan agar memi
Jiki keunggulan bersaing sehingga tercapai tujuan dan target
perusahaan.
;;