UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian DBD di Kabupaten : Cirebon. / Herra Superiyatna

Herra Superiyatna; Yovsyah, supervisor; Tri Yunis Miko Wahyono, promotor; Anang Yuwana, examiner ([Publisher not identified] , 2011)

 Abstrak

ABSTRAK
Di sebagian besar daerah tropis dan subtropis, DBD telah menjadi endemis dan
setiap tahun terjadi kejadian luar biasa. Kejadian DBD disebabkan oleh berbagai
faktor yang saling berinteraksi, diantaranya; agent (virus dengue), host yang
rentan, serta lingkungan yang memungkinkan tumbuh dan berkembang biaknya
nyamuk Aedes spp.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor risiko dengan
kejadian DBD di Kabupaten Cirebon.
Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah case-control pada semua
penderita DBD yang tercatat dalam register laporan DBD Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon, bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Mei 2011.
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik
masing-masing kelompok kasus dan kontrol sehingga mendapatkan gambaran
hubungan sementara antara variabel independen (umur, jenis kelamin, status gizi,
pengetahuan, tingkat pendidikan, perilaku, pekerjaan, lama dalam rumah,
keberadaan jentik) dan dependen (kejadian DBD). Analisis bivariat dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan Kejadian DBD,
yaitu; variabel umur, kategori umur (<15 dan >45), OR = 4,53: 95% IK: 2,48-
8,29; variabel jenis kelamin, kategori laki-laki, OR = 2,04: 95% IK: 1,15-3,61;
variabel status gizi, kategori tidak normal, OR = 3,24: 95% IK: 1,74-6,06;
variabel pengetahuan, kategori kurang, OR = 4,00: 95% IK: 2,17-7,39; variabel
tingkat pendidikan, kategori rendah, OR = 2,21: 95% IK: 1,23-3,99; variabel
perilaku, kategori kurang, OR = 2,66: 95% IK: 1,44-4,91; variabel pekerjaan,
kategori tidak bekerja, OR = 2,21: 95% IK: 1,12-4,33. Analisis multivariat,
variabel yang paling besar pengaruhnya dengan Kejadian DBD adalah; status gizi
dengan odds ratio 3,36 pada 95% IK antara 1,66-6,80 (nilai p = 0,001).
Selanjutnya adalah variabel umur dengan odds ratio 3,10 pada 95% IK antara
1,57-6,12 (nilai p = 0,001), dan variabel pengetahuan dengan odds ratio 2,54 pada
95% IK antara 1,26-5,11 (nilai p = 0,009). Sedangkan variabel yang paling kecil
pengaruhnya adalah variabel jenis kelamin dengan odds ratio 2,30 pada 95% IK
antara 1,19-4,44 (nilai p 0,013).
Kesimpulan penelitian adalah faktor risiko yang berpengaruh dengan kejadian
DBD di Kabupaten Cirebon adalah umur, jenis kelamin, status gizi, pengetahuan,
tingkat pendidikan, perilaku, dan pekerjaan. Faktor risiko yang paling dominan
hubungannya dengan kejadian DBD di Kabupaten Cirebon adalah status gizi (OR
3,36: 95% IK: 1,66-6,80).

ABSTRACT
In most tropical and subtropical regions, dengue has become endemic and every
year an outbreak occurs. Incidence of DHF is caused by many interacting factors,
including; agent (dengue virus), a vulnerable host, and an enabling environment
for growing and breeding of mosquitoes Aedes spp.
The purpose of this study was to determine some risk factors with the incidence of
dengue in Cirebon regency.
Study designs used in this study are case-control in all patients with dengue fever
recorded in the register report Cirebon District Health Office, January 2011 to
May 2011.
Univariate analysis performed to determine the frequency distribution
characteristics of each case and control groups that get a temporal relationship
between the independent variables (age, sex, nutritional status, knowledge,
education level, behavior, occupation, length of the house, the presence of larvae)
and the dependent (incidence of DHF). Bivariate analysis conducted to determine
the relationship between the independent variables with the incidence of dengue in
pain, namely the variables age, age category (<15 and> 45), OR = 4.53 95% CI:
2.48 to 8.29; variable gender , the category of men, OR = 2.04 95% CI: 1.15 to
3.61; variable nutritional status, the category is not normal, OR = 3.24 95% CI:
1.74 to 6.06; knowledge variables, the category is less, OR = 4.00 95% CI: 2.17 to
7.39; variable levels of education, low category, OR = 2.21 95% CI: 1.23 to 3.99;
variable behavior, less category, OR = 2.66 95% CI: 1.44 to 4.91; variables work,
not work category, OR = 2.21 95% CI: 1.12 to 4.33. Multivariate analysis,
variables that most influence the incidence of dengue is in pain; nutritional status
with an odds ratio of 3.36 at 95% CI between 1.66 to 6.80 (p-value = 0.001). Next
is the variable age with an odds ratio of 3.10 at 95% CI between 1.57 to 6.12 (pvalue
= 0.001), and the variable knowledge of the odds ratio is 2.54 at 95% CI
between 1.26 to 5.11 (p-value = 0.009). While most small variable effect is
variable gender with an odds ratio of 2.30 at 95% CI between 1.19 to 4.44 (p
value 0.013).
Research conclusions are risk factors that influence the incidence of dengue in
Cirebon are age, sex, nutritional status, knowledge, education level, behavior, and
work. The most dominant risk factors with the incidence of DHF in Cirebon
regency is the nutritional status (OR 3.36 95% CI: 1.66 to 6.80).

 File Digital: 1

Shelf
 S-Pdf-Herra Superiyatna.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2011
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 53 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20440700
Cover