Tulisan ini menjabarkan fenomena variasi respons individu petani terhadap realisasi kebijakan pemerintah yang
dilaksanakan secara “top-down” pada masa otonomi daerah sekarang ini. Studi ini bertujuan untuk memahami proses
perubahan sosial serta masalah teoretis lainnya dengan memperhatikan faktor-faktor konstekstual dari munculnya
variasi tersebut. Individu adalah agen aktif dalam proses interpretasi fenomena dan pengambilan keputusan. Dengan
menggunakan pendekatan etnografi dan kontekstualisasi progresif, penulis dapat menjabarkan variasi respons petani
Desa Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, saat Program Inpari 13 berlangsung. Selama satu musim
tanam Inpari 13 di tahun 2011, petani Kahuman memberikan respons berbeda, mulai dari proses penerimaan program,
realisasi tanam sampai pengendalian hama melalui penyemprotan. Munculnya variasi respons ini menunjukkan bahwa
individu petanilah yang tetap menentukan segala keputusan dalam setiap praktik pengelolaan pertanian yang mereka
lakukan.
This manuscript describes the phenomenon of variation in farmers’ individual responses to the realization of “topdown”
government policy implemented during regional autonomy. The study aims to understand the process of social
change as well as other theoretical problems with attention to contextual factors of the emergence of such variations.
Individuals are active agents in interpreting phenomena and make decisions. Using an ethnographic approach and
progressive contextualization, I am able to describe the variation in responses of Kahuman village farmers, Polanharjo
Subdistrict, Klaten Regency, when Inpari 13 Programme was carried out. During the growing season of Inpari 13 in
2011, Kahuman’s farmers responded differently to program admission process, realization of planting, and pest control
through spraying. The emergence of the varied responses indicates that individual farmers still determine all decisions
within each farm management practices that they do.