Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan psychological distress antara mahasiswa yang memiliki perceived peer
social support dengan mahasiswa yang tidak memiliki perceived peer social support. Penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan alat ukur HSCL-25 untuk mengetahui psychological distress partisipan dan data
demografis untuk membedakan antara partisipan yang memiliki perceived peer social support dengan yang tidak.
Partisipan dalam penelitian ini adalah 666 mahasiswa S1 program reguler Universitas Indonesia yang dikumpulkan
dengan teknik acak. Teknik statistik yang digunakan adalah independent sample t-test. Hasil analisis menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan psychological distress yang signifikan antara mahasiswa UI yang memiliki perceived
peer social support dengan mahasiswa UI yang tidak memiliki perceived peer social support. Hal ini dapat terjadi
karena psychological distress tidak hanya dipengaruhi oleh perceived peer social support, tetapi juga faktor-faktor lain.
This study investigated the difference of psychological distress between students of Universitas Indonesia who have and
who does not have perceived peer social support. This quantitative study has been done by adapting HSCL-25
questionnaire to know psychological distress to differentiate students of Universitas Indonesia who perceived peer
social support. Participants are 666 students of Universitas Indonesia obtained by random/probability sampling. There is
no significant difference in psychological distress between students of Universitas Indonesia who have and who does
not have perceived peer social support. It is assumed that there are many other factors that influence the psychological
distress student.