Berkembangnya masyarakat sipil di Indonesia memunculkan persoalan penting untuk dijawab sekaligus juga menjadi
alasan mendasar bagi dilakukannya studi ini, yaitu persoalan menyangkut kontribusi peran masyarakat sipil terhadap
proses demokratisasi yang bergulir. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi
oleh organisasi masyarakat sipil dalam mengimplementasikan perannya terkait dengan aspek enabling environment
(faktor eksternal) dan kapasitas organisasi serta pengembangan karakter (faktor internal), memperoleh gambaran
mengenai profil perkembangan masyarakat sipil dalam konteks kontribusi peran sebagai aktor penting pemajuan
demokrasi, dan menyusun rekomendasi kebijakan terkait dengan kontribusi dan peningkatan peran masyarakat sipil
dalam proses konsolidasi demokrasi di Indonesia. Studi ini merupakan kajian kualitatif. Metode penelitian yang
digunakan adalah wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, konsultasi publik melalui seminar, dan studi
kepustakaan untuk menidentifikasi organisasi masyarakat sipil yang menjadi obyek penelitian. Dari hasil studi ini
diperoleh kesimpulan bahwa: (1) hubungan negara–masyarakat sipil di Indonesia sangat dipengaruhi oleh konteks lokal
(budaya masyarakat dan budaya politik), karakter organisasi masyarakat sipil (SDM dan manajemen, finansial, model
gerakan, jaringan), dan dinamika ekonomi politik lokal dan nasional; (2) organisasi masyarakat sipil memiliki potensi
penting bagi proses konsolidasi demokrasi di Indonesia; (3) peran masyarakat dalam mendorong perkembangan
LSM/organisasi masyarakat sipil di Indonesia cukup signifikan.
The growth of civil society in Indonesia gives rise to some imperative issues to resolve. This is the indispensable
ground why the study is carried out, i.e. the contribution of the role of civil society on the process of democratization
undergone todate. The objectives of this study are among others to identify problems faced by civil society organisation
in instigating its role with regard to the aspects of enabling environment (external) and capacity of organisation
(internal) as well as the nature enhancement; to acquire profile of civil society augmentation in the context of its role
contribution as significant actor democracy advancement, and to propose policy recommendation concerned with
contribution and enhancement of the role of civil society in the process of consolidating democracy in Indonesia. This
study is a qualitative review. The methods used are among others depth interview, focused group discussion, public
consultation through seminar, and literature study to identify CSOs that will be the target of this study. The study
concludes that (1) state-civil society relationship is enormously influenced by local context (social and political culture),
nature of civil society organisation (human resources and management, financial sources, movement model,
networking), and local and national political economy dynamic; (2) civil society organisation has an important potential
on the process of consolidating democracy in Indonesia; (3) the role of society in generating the growth of civil society
organisation has been somewhat noteworthy.