UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Sejarah Kota Palu 1932 - 1964

Charles Kapile; Leirissa, Richard Zakarias, supervisor; Suharto, examiner; Ayatrohaedi, 1939-2006, examiner; Anhar Gonggong, examiner; Susanto Zuhdi, examiner (Universitas Indonesia, 2001)

 Abstrak

Penelìtian mengenai sejarah, kota Palu selama kurun waktu 32 tahun (1932-1964) Iebih diarahkan untuk menjelaskan tentang kajian sejarah lokal yang membahas masalah : ekonomi kota Palu, Palu sebagai pusat pemerintahan, sistem sosial ekonomi kota Palu dan sistem pendidikannya.
Rentangan waktu yang dikaji dalam studi ini yakni sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda tahun 1932 yang mana bermula dan adanya pembagian administrasi pemerintahan yang baru di Keresidenan Manado. OIeh sebab ¡tu untuk menjalankan roda pemerintahannya maka Belanda menjadikan kota Palu sebagai OnderafdeeIing dengan kedudukan seorang Kontrolir atau penguasa pemerintah disamping perwira angkatan darat. Demikian pada tahun 1964 yang mana terjadi pemisahan dan Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Utara ? Tengah menjadi pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dengan berkedudukan di kota Palu. Namun demikian dalam kajian ¡ni juga dijelaskan kurun waktu sebelumnya serta zaman pendudukan Jepang.
Adapun fokus kajian mengenai ekologi kota Palu Iebih diarahkan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan fisik di kota Palu dan daerah hinterlandnya. Selain itu juga dijelaskan mengenai penduduk kota Palu dan perkembangannya serta adanya istilah Toraja yang dikenakan oleh penduduk To-kaili bagi para ilmuan asing.
Demikian juga masalah pemerintahan, yang mana fokus kajian Iebih diarahkan kepada bentuk dan sistem pemerintahan kolonial Belanda di kota Palu, sedangkan untuk sistem pemenintahan tradisional dijelaskan pula tentang adanya struktur pemerintahan di kerajaan Palu serta dewan adatnya sebelum kedatangan pemerintah Belanda. Kemudian pada masa pemerintah di kota Palu sesudah kemerdekaan Republik Indonesia, Iebih difokuskan kepada usaha-usaha pemerintah dan beberapa organisasi dalam memperjuangkan kota Palu sebagai ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah pada tahun 1964.
Kemudian mengenai sistem sosial Iebih diarahkan pada perkembangan yang terjadi akibat adanya perubahan pada masa kolonial dan adanya pengaruh dan hubungan sosial yang terjadi antara kelompok etnis To Kaili dan etnis Minangkabau etnis Rugis, etnis Jawa, dan etnis Minahasa. Selanjutnya untuk sistem ekonomi fokus kajian Iebih diarahkan kepada sistem bercocok tanam bagi penduduk di kota Palu di masa awal abad ke-20 dan mata pencaharian penduduk. Selain ¡tu juga adanya usaba pemenintah Belanda terutama dìbangun industri garam dan bendungan irigasi yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk di kota Palu. Kemudian dijelaskan tentang adanya eksport hasil-hasil pertanian, peternakan yang turut mendukurig pertumbuhan dan perkembangan kota Palu.
Seianjutnya untuk sistem pendidikan Iebih difokuskan adanya pertumbuhan dan perkembangan baik sejak masa pemerintah Belanda maupun sesudah kemerdekaan Republik Indonesia. Namun sebelum itu dijelaskan juga adanya sistim pendidikan tradisional bagi penduduk To Kaili dan masuknya Agama Islam maka pendidikan agama mulai diajarkan dalam Iingkungan keluarga. Perlu dijelaskan bahwa di kola palu pendidikan formai mulai dikenal menjelang awal abad ke-20 setelah pemerintah belanda mulai membuka sekolah-sekolah berkelas tiga atau apa yang disebut volkschool dan sekolah sambungan berkelas dua atau disebut vervolgschool. Selain itu pula dijelaskan peranan sekolah-sekolah swasta yang dikelola oleh lembaga pendidikan Islam AI-Chairaal maupun pendidikan Bala Keselamatan tidak dapat dikesampingkan sebab mereka juga telah memberikan yang terbaik untuk mengangkat status sosial penduduk pribumi yang tadinya belum mengenal akan pendidikan formal namun dalam perkembangan kemudian sudah dapat mengenalnya.
Demikian sesudah kemerdekaan Republik Indonesia jumlah sekolah, maupun tingkat pendidikan bagi penduduk kota Palu tergolong masih sangat kurang namun dengan mulai didirikannya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas berarti telah mendorong masyarakat di kota Palu untuk dapat menyekolahkan putra-putrinya di kota Palu terlebih lagi setelah hadirnya lembaga perguruan tinggi yanii Universitas Tadulako di tahun 1963 yang merupakan cabang dari Universitas Hasanuddin Ujung Pandang. Dengan demikian telah memberikan daya tarik bagi perkembangan pendidikan di kota Palu terutama dengan adanya lulusan dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sudah dapat melanjutkan studinya dan tidak lagi ke Iuar daerah yakni ke Ujung Pandang atau ke Manado.

 File Digital: 1

Shelf
 T38874-Charles Kapile.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T3861
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2001
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 157 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T3861 15-18-888290026 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20441610
Cover