Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Antara menghukum atau mempermalukan: suatu upaya memodifikasi perilaku

oleh Adrianus E. Meliala (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Dilema antara guilt (rasa bersalah) dan shameful (rasa malu) sudah lama menjadi topik menarik di bidang psikologi
sosial. Dilema tersebut antara lain muncul dalam pembahasan mengenai kontrol sosial, perilaku sendiri, nilai moral
individual, tingkat standar moral, pengaruh lintas budaya serta dalam situasi pendidikan. Diperkirakan pula, salah satu
yang lebih berperanan, entah itu aspek guilt atau aspek shameful, akan mempengaruhi pada cara bagaimana
memodifikasi perilaku seseorang. Studi ini menelaah mengenai kecenderungan di sekolah-sekolah menengah umum
dalam memodifikasi perilaku siswa yang telah menampilkan perilaku atau tindakan yang dianggap sebagai salah, jahat,
tidak tertib atau menyimpang dari norma sosial yang ada. Apakah kalangan guru di sekolah-sekolah tersebut
menampilkan kecenderungan mengeksploitasi penghukuman (punishment) atau melakukan tindakan penciptaan rasa
malu (shaming) siswa dikaitkan dengan apa yang sudah dilakukan siswa tersebut? Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa metode penghukuman ternyata merupakan satu-satunya cara memodifikasi perilaku yang diterapkan. Dan,
temuan lain, diyakini bahwa dengan diberikan hukuman itulah lalu kemudian muncul rasa malu. Temuan ini
nampaknya bersesuaian dengan karakter masyarakat Indonesia perihal beroperasinya guilt dan shameful.
Such dilemma between guilt and shameful has been an interesting topic in the field of social psychology since few
times ago. That dilemma persists when discussing social control, self-control, individual moral values, moral standard,
cross-cultural influence as well as education-related setting. It is predicted, the one which is more influential, whether
guilt aspect or shameful aspect, will one way or another influence the way somebody’s behavior can be modified. This
study investigates such tendency which prevails in public schools especially performed by pupils when treating their
student’s misconduct. Research question forwarded is whether they exploit punishment or to create shaming feeling
towards students who have made nuisances in school. The result shows method of punishment has been the only way of
modifying behavior which is regarded deviant. Other finding, it is believed that, having given such punishment,
shameful feeling will follow. This finding is in association with the character of Indonesian society toward the way guilt
and shamefull operate.

 File Digital: 1

Shelf

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : AJ-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 24069183
Majalah/Jurnal : Makara Hubs-Asia
Volume : Vol. 8, No. 3, Desember 2004: Hal. : 90-96
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Akses Elektronik : http://hubsasia.ui.ac.id/index.php/hubsasia/article/view/94
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
AJ-Pdf 08-22-92975501 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20441893
Cover