Dalam tahun-tahun terakhir, berbagai parameter tipologi telah dipakai untuk mengklasifikasikan konstruksi klausa relatif pada bahasa-bahasa di dunia, termasuk, misalnya, urutan kata dan cara-cara di mana elemen nominal (seperti pronominal resumtif) dipakai untuk menyatakan peran sintaktik/semantik dari nomina induk nasonal dalam kalimat relatif. Parameter klasifikatori seperti ini penting untuk memahami variasi Kros-linguistik pada pembentukan klausa relatif dan kendala-kendala yang ada pada variasi tersebut. Makalah ini mengkaji parameter yang terkait lebiih jauh, yakni apakah verba dapat menyatakan peran sintaktik/semantic seperti ini. Contoh-contoh yang solid dari strategi ini disajikan baik dari bahasa-bahasa Austronesia (Kambera, Tukang Besi, Nias) maupun bahasa-bahasa non-Austronesian (Turki, Lhasa Tibet, Dolakha Newari, Ute, Cuszco Quechua, Macushi, dan Apurna). Akan tetapi, sejumlah bahasa yang semula-mula tampak memiliki strategi permarkkahan verba ternyata tidaklah demikian halnya. Bahasa-bahasa ini mencerminkan interaksi dari sistem Vois yang luas dengan kendala-kendala yang kuat pada asesibilitas terhadap relativisasi. Hal ini digambarkan dengan contoh-contoh dari bahasa Austronesia seperti bahasa Indonesia, Malagasi, Tagalog, dan Seediq