Kertas adalah Produk yang sangat penting sesudah kebutuhan fisik dan mental terpenuhi pada saat ini. Mulai dari uang kertas, catatan2, buku-buku, majalah, koran, kertas toilet sampai dengan kertas berharga, kesemuanya ini merupakan kebutuhan pokok umat manusia. Berkenibangnya perdagang internasional dan pemasaran internasional (global Marketing) memerlukan sistem informasi dan komunikasi global dengan perangkat komputer. Ternyata penggunaan komputer juga tetap mendorong penggunaan kertas khusus yaitu kertas komputer. Bila melihat kecenderungan kebutuhan kertas dunia dewasa ini, maka terlihat kenaikan secara konsisten mulai dari rtahun 1970?an (kecuali 1975/1976) sampai dengan saat ini, baik untuk konsumsi maupun produksi. Konsumsi kertas rata-rata perkapita pertahun saat ini di negara2 Amerika Utara adalah 283 kg, di negara2 Masyarakat Ekonomi Eropa adalah 130 kg, di negara2 Skandinavia adalah 205 kg dan di negara Jepang adalah 185 kg, Sedangkan, rata-rata konsumsi kertas di negara2 Asia lainnya adalah 16 kg dan di Indonesia hanya 45 kg (1988).
Konsumi kertas ini terbagi atas kertas koran, kertas tulis dan cetak, terutama kertas kantong semen kraft liner board, corrugating medium, kertas sigaret, kertas bungkus, kertas rumah tangga (a-l. kertas toilet, tissue paper) dan kertas lainnya dimana konsumsi total di Indonesia adalah 828.191 ton (1988). Produksi kertas Indonesia pada tahun 1988, 931.000 ton dan Produksi pulp, hanyalah 325.000 ton, sekitar 200.000 ton pulp Diimpor dibantu dengan kertas bekas untuk produk2 tertentu. Pasaran ekspor Pulp terutama ke negara yang tidak mempunyai bahan baku Hutan Tanaman Industri dan terus makin berkembang begitu pula pasaran domestik, dimana konsumi kertas perkapita bisa meningkat lagi paling tidak seperti negara2 Asean lainnya (singapura 200 kg, Malaysia 27,2 kg dan Huangthai 16 kg).
Proyek industri Pulp yang akan diteliti akan mengacu pada pasar internasional dan domestik jadi sebagai produk ekspor akan dilihat kecenderungan kebutuhan dunia pada sekitar tahun 2000. Dengan Teknik Forecasting akan dibahas kebutuhan pulp sebagai bahan baku industri kertas dan kebutuhan ini sebagai dasar studi kelayakan industri pulp terpadu dengan HTI Eucalyptus sebagai sumber penyediaan bahan baku kertas. Dengan analisa kebutuhan lokasi yang sesuai maka dipilih daerah Kabupaten Merauke untuk penanaman Hutan Tanaman Industri Pohon Eucalyptus. Asumsi yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah Riap/Yield net 25 ¡n3/ha/tahun, penada rotasi 8 tahun dan harga kayu pulp pada pabrik adalah 18 $/m3. Tentunya masih ada lagi syarat2 lain yang banus dipenuhi Yaitu fasilitas infrastruktur tenaga kerja dan studi AMDAL sesuai peraturan pemerintah RI No. 29 tahun 1986 dan Kantor Menteri Negara KLH.