Pembangunan pada dasarnya adalah perubahan pada Iingkungan. Sebagian besar dan proses pembangunan terjadi tanpa keikutsertaan langsung oleh masyarakat karena pembangunan di sini dilaksanakan pemerintah atau pihak-pihak yang ditunjuk oleh pemerintah. Deinikían halnya pembangunan komplek-komplek pernukiinan yang berlokasi di wilayah perkampungan ataupuri pedesaan yang banyak tenjadi akhir-akhir ini.
Proses pembangunan pemukiman itu sendiri berjalan melalui pentahapan,yaitu dan tahap pra konstruksi, tahap konstruksi hingga tahap operasi, di mana setiap tahapan pembangunan menjadikan per ubahan lingkungan yang bisa berpengaruh pada perilaku masyarakat seternpat. Sejauh mana tingkah laku masyarakat dalam upaya mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari telah terpengaruh perubahan lingkungan sebagai dampak pembangunan pemukiman merupakan masalah yang diteliti di dalam studi.
Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ilmuwan tentang dampak suatu Pembangunan terhadap tenaga kerja, namun masih sangat sedikit penelitian yang memfokuskan pada hubungan tingkah laku manusia dengan lingkungannya sebagai akibat dampak suatu pem bangunan. Atas dasar itu penelitian ini dijalankan dengan tujuan :
- Diperoleh gambaran sejauh mana dampak suatu pembangunan telah mempengaruhi tingkah laku ekonomi penduduk setempat,
- Diperoleh gambaran sejauh mana terjadi perubahan tingkah laku ekonomi tersebut sebagai akibat pembangunan (pemukiman),
- Diperoleh gambaran sejauh mana faktor umur telah memegang peranan di dalam perubahan tíngkah laku ekonomi.
Metode pengambilan sampel yang dipakai adalah acak distratifikasi (Stratified Random Sampling). Untuk maksud tersebut populasi di stratifikasikan menurut kelompok umur, yaitu :
- stratum I : kelonipok umur muda (< 36 tahun)
- stratum lI : keloinpok umur tua ( 36 tahun)
Dari masing-masing sub populasi di atas dibuat kerangka sampling, kemudian sampel diambil secara acak sederhana dengan mempergunakan daftar angka acak. Besarnya sampel dan tiap stratum digunakan metode tidak berimbang. Untuk itu rnasing-masing stratum diambil sebesar 43 satuan elementer, sehingga jumlah keseluruhan sanpel adalah 86.
Agar bisa dilakukan perigukuran terhadap tingkah laku ekonomi, maka konsep tingkah laku ekonomi dijabarkan ke dalam variabel-variabel :
- bidang pekerjaan, jenis pekerjaan serta tingkah laku kerja responden
- status pekerjaan responden
- keterlibatan pekerjaan responden pada dampak pembangunan pemukiman
- perubahan dalam bidang pekerjaan, jenis pekerjaan serta tingkah laku kerja setelah terlibat dampak pembangunan pemukiman
- alasan-alasan perubahan pekerjaan responden.
Metode pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara dengan meng gunakan daftar pertanyaan yang dilakukan di rumah-rumah kediaman responden maupun di tempat-tempat kerjanya. Data yang dikumpulkan meliputi data sebelum terjadi pembangunan pemukiman di lingkungan responden, dan data setelah terjadi pembangunan pemukiman di ling kungan responden. Kecuali studi komuniti juga dilakukan studi dokumentasi.
Sedangkan hasil?-asil studi yang diperoleh menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran tingkah laku ekonomi para pencari nafkah di kampung Kemang, dan pekerjaan sebagai pedagang ke pekerjaan di bidang jasa, demikian juga mereka yang bekerja di bidang pertanian akibat dampak negatip yang dialami sebagian berpíndah ke bidang jasa setelah terlibat dampak pembangunan pemukiman. Jenis pekerjaan di bidang jasa yang banyak rnenyedot tenaga kerja tersebut adalah jenis jasa angkutan terutama jenis angkutan beroda dua (ojek). Sedangkan status pekerjaan terlihat tanda - tanda inenga laini perubahan di mana status berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain yang terbanyak dilakukan sebelum terjacii pembangunan pemukiman mengalami penurunan, di sisi lain meningkatnya status pekerjaan sebagai buruh setelah terjadi pernbangunan pemukiman.
Selain itu faktor umur cukup berpengaruh terhadap tingkah laku ekonomi setelah responden mengalami keterlibatan dampak pembangunan pemukiman. Dan analisa statistik terlihat hubungan yang signifikan antara umur dengan :
- keterlibatan pada dampak pembangunan, pada tingkat. 0,05
- bidang pekerjaan yang dilakukan, pada tingkat 0,01
- status pekerjaan yang dilakukan, pada tingkat 0,01
- perubahari pekerjaan pada tingkat 0,01
- alasan yang dikernukakan dan dalam din, pada tingkat 0,01
- alasan yang berasal dan luar din, pada tingkat 0,01
Implikasi dan pengaruh umur terhadap tingkah laku ekonomi responden setelah terlibat dampak pembangunan pemukinan yaitu terlihat adanya perbedaan pola kerja, di mana responden kelompok umur tua ( >, 36 tahun) kebanyakan masih berpegang pada pola kerja lama yang berorientasi pada nilai-nilai keagainaan, sedangkan responden kelompok umur murta ( < 36 tahun) lebih banyak berorientasi ke nilai ekonomi. Oleh sebab itu yang tersebut. Bela kangan bekerja tidak hanya sekedar cukup makan dan pakaian tetapi juga untuk meningkatkan penghasilan.