Sleep disturbances and fatigue are frequently complained by adolescents with cancer. These problems will lead to a
variety of changes that may affect adolescents? development. However, there is very limited data concerning
adolescents with cancer in Indonesia. The research aimed to explore sleep disturbances and fatigue in adolescents with
cancer who are receiving chemotherapy. The research applied a qualitative design with phenomenology approach. Data
were collected using in-depth interviews with seven adolescents with cancer in Jakarta, Bogor, and Bekasi. The
interviews involved open questions on seven aspects, consisting of level of fatigue, responses to psychological drives,
sleep disturbances, sleep disruption due to illness and chemotherapy, disruptions in some aspects of daily life, responses
to problematic situations, and general perspective on life. Participants stated that chemotherapy induced sleep
disturbances and fatigue, and this situation greatly influenced their overall quality of life. These problems are
interrelated to each other and may affect the success of chemotherapy program. In terms of nursing, this research also
shows the importance of developing a more effective system for managing sleep disturbances and fatigue during
chemotherapy program.
Gangguan Tidur dan Kelelahan pada Remaja Pengidap Kanker yang Menjalani Kemoterapi. Gangguan tidur dan
kelelahan seringkali dikeluhkan oleh para remaja yang mengidap kanker. Keluhan ini mengakibatkan timbulnya
berbagai perubahan yang dapat memengaruhi pertumbuhan remaja. Namun, data tentang remaja penderita kanker di
Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keluhan-keluhan berupa gangguan tidur dan
kelelahan yang diderita oleh remaja pengidap kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menerapkan
rancangan kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara
mendalam mengenai tujuh aspek yang terdiri dari tingkat kelelahan, reaksi terhadap dorongan-dorongan psikologis,
gangguan tidur, tidur tidak nyenyak karena penyakit dan kemoterapi, gangguan pada sejumlah aspek dalam kehidupan
sehari-hari, reaksi terhadap keadaan yang menyulitkan, dan pandangan hidup secara umum. Para responden menyatakan
bahwa kemoterapi menimbulkan gangguan tidur dan kelelahan. Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa situasi ini
sangat memengaruhi kualitas hidup mereka secara umum. Masalah-masalah ini berkait satu sama lain dan dapat
memengaruhi kesuksesan program kemoterapi yang mereka jalankan. Dari segi keperawatan, penelitian ini juga
menunjukkan pentingnya merancang sebuah sistem yang lebih efektif untuk menghadapi gangguan tidur dan kelelahan
selama program kemoterapi.