Currently, we reported results of a nested polymerase chain reaction (PCR) assay specific 5` untranslated region (UTR)
region of hepatitis C virus (HCV) genome that showed three different patterns of deoxyribonucleic acid (DNA)
fragments (single expected specific DNA band, single DNA band higher in size than an expected band, and multiple
DNA bands). Three isolates (Isolate A, B, and C), representing all the three DNA bands, were analyzed by using
phylogenetic trees. The results showed that the Isolate A, B, and C were classified into HCV genotypes 2, 1, and 3,
respectively. The Isolate A and B were very closely related to viral isolates from Madagascar and Brazil, respectively
and were not closely related to other Indonesia isolates. In contrast with the Isolate A and B, the Isolate C was very
closely related to another Indonesia isolate. Among all there isolates, the Isolate C was very closely related to an
Indonesia isolate detected from a cirrhosis patient, indicating that the Isolate C might be more virulence than the Isolate
B and C. However, a complete genome-based comprehensive genetic characterization for all the three isolates needs to
be conducted in future research to confirm all findings in this study.
Analisis Filogenetik Berbasis Region5` yang Tidak Ditranslasikan Sebagian (Partly 5` UTR) terhadap Tiga Isolat
Virus Hepatitis C di Jakarta, Indonesia: Kajian Pendahuluan. Makalah ini adalah laporan hasil pengujian genom
HCV dengan metode nested PCR 5` UTR spesifik yang menunjukkan adanya tiga pola fragmen DNA yang berbeda
(untai DNA spesifik yang diekspektasi tunggal, untai DNA tunggal yang berukuran lebih tinggi daripada untai yang
diekspektasi, dan untai DNA majemuk). Tiga isolat (Isolat A, B, dan C) yang mewakili tiga berkas DNA itu dianalisis
dengan pohon filogenetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Isolat A, B, dan C tergolong genotipe HCV 2, 1, dan 3
secara berturut-turut. Isolat A dan B masing-masing berhubungan erat dengan isolat virus dari Madagaskar dan Brazil,
meskipun keduanya tidak berhubungan erat dengan isolat dari Indonesia. Berbeda dengan isolat A dan B, Isolat C
berhubungan erat dengan isolat dari Indonesia. Di antara ketiga isolat, Isolat C memiliki hubungan paling erat dengan
isolat Indonesia yang ditemukan pada seorang pasien kirosis. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa Isolat C
lebih berbahaya daripada Isolat B dan C. Bagaimanapun, karakterisasi genetis komprehensif berbasis genom yang
lengkap terhadap ketiga isolat perlu dilaksanakan pada kajian-kajian berikutnya untuk mendukung hasil penelitian ini.