Program Pendidikan Diploma III Keperawatan adalah suatu program pendidikan yang bertujuan menghasilkan tenaga Perawat Profesional Pemula. Lulusan dituntut menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan profesinya. Pada gilirannya lulusan diharapkan mampu memberikan asuhan Keperawatan dengan Pendekatan Proses Keperawatan (nursing process approach), baik dimasyarakat (community oriented) maupun di rumah sakit (hospital oriented). Dalam proses keperawatan menekankan pada pentingnya komunikasi untuk memahami keadaan pasien, untuk itu digunakan komunikasi interpesonal yang bersifat terapeutik (therapeutic communication), namun pada kenyataannya sampai saat ini masih dirasakan munculnya ketidakadekuatan pelaksanaan komunikasi itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk diperolehnya informasi mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik pada mahasiswa Akper Depkes Palembang tahun 2001.
Rancangan penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi adalah mahasiswa Akper Depkes Palembang tingkat II dan III sejumlah 208 orang, sedangkan sampel ditetapkan dengan metode simple random sampling yang setelah dihitung dengan rumus didapatkan 66 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan Kuesioner dan Observasi. Data kernudian diolah secara statistik dengan tehnik Chi-square dan Regresi Logistic.
Dari hasil analisis bivariat dan multivariat ternyata kedua variabel indenpenden yaitu variabel sikap mempunyai hubungan yang bermakua deugan pelaksanaan komunikasi terapeutik. Adapun variabel yang paling dominan adalah variabel pengetahuan yang dinyatakan deugan nilai odds ratio terbesar yaitu OR = 7,402 (95% CI = 2,142,582). Berarti mahasiswa yang berpengetahuan tinggi mempunvai kemungkinan 7,402 kali lebih besar untuk melaksanakan komunikasi terapeutik dengan baik dibandingkan mahasiswa yang berpengetahuan rendah. Dari hasil interaksi tidak ditemukan hubungan yang bermakna antar vaniabel setelah dilakukan interaksi berulang ulang.
Sebagai saran untuk dapat digunakan berkaitan dengan pengembangan kurikulum, evaluasi proses belajar mengajar, khususnya mata ajaran komunikasi terapeutik adalah perlunya ditingkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pentingnya pelaksanaan komunikasi terapeutik, terus diupayakan perubahan sikap terhadap pelaksanaan komunikasi terapeutik, dengan berupaya meningkatkan kualitas mata ajaran yang berhubungan dengan komunikasi terapeutik dan kerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan menyelenggarakan pelatthan tentang komunikasi terapeutik.