Pria merupakan fokus baru untuk program keluarga berencana (KB) yang selama ini belum banyak diperhatikan.
Sampai sekarang kontrasepsi untuk pria yang dianggap mantap adalah kondom dan vasektomi. Namun penggunaan
kondom sebagai alat kontrasepsi menimbulkan keluhan psikologik, sedangkan vasektomi permanen. Alternatif lain
yang dipakai sebagai cara kontrasepsi adalah cara hormonal, selain itu juga perlu dikembangkan obat kontrasepsi yang
berasal dari tumbuhan dan mempunyai efek antifertilitas: salah satunya adalah biji pepaya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penyuntikan ekstrak biji pepaya terhadap konsentrasi spermatozoa vas deferen dan keadaan
sel spermatogenik testis tikus jantan (Rattus norvegicus L.) Strain LMR. Metoda penelitian ini menggunakan biji
pepaya varietas Bangka dengan dosis/kilogram berat badan yakni : 0,1 mg; 0,5 mg; 0,9 mg; 1,0 mg; 5,0 mg; 9,0 mg
dengan ulangan 4 ekor tikus untuk tiap perlakuan. Penyuntikan ekstrak biji pepaya dilakukan secara intramuskuler pada
paha tikus selama 20 hari (1,5 siklus epitel seminiferus). Adapun parameter yang diteliti adalah konsentrasi
spermatozoa vas deferen, berat testis, diameter tubulus seminiferus, dan keadaan sel spermatogenik. Dari penelitian ini
didapatkan hasil bahwa penyuntikan ekstrak biji pepaya selama 20 hari : dapat menyebabkan kenaikan konsentrasi
spermatozoa vas deferen secara sangat bermakna (p<0,01); mempengaruhi perkembangan sel spermatogonium A dan
sel spermatosit primer preleptoten secara bermakna (p<0,05); tidak mempengaruhi berat testis, diameter tubulus
seminiferus, perkembangan sel spermatosit primer pakhiten dan spermatid (p>0,05) dibandingkan dengan kontrolnya.
The effect of injection with papaya (Carica Papaya L.) seed extract on sperm concentration and spermatogenic
cells of male rats (Rattus norvegicus L.) Strain LMR. So far men as a subject in family planning program had no
priority, however recently men become a focus. Established mothodes for male contraception are through condom and
vasectomy. Using condoms create psychological complaints, whereas vasectomy although very effective has often
permanent effect. An other method of contraception is hormonal; besides that it is important to develop contraception
using plants with antifertility effect such as papaya seed. Therefore, the aim of this research is to know the effect of
extract papaya seeds on concentration and viability of sperms in vas deferens of male rat Strain LMR. This research was
done using papaya seed extract, Bangka variety with 7 treatments, doses/kg/body weight, including 0 mg; 0.1 mg; 0.5
mg; 0.9 mg; 1.0 mg; 5.0 mg; 9.0 mg for times each treatment. Administration of papaya seed extract was performed by
intramusculary injection for 20 days (1,5 seminiferous epithelium cycles). Investigation were done on 1) sperms
concentration of vas deferens, 2) weight of testis, 3) seminiferous tubules diametric, 4) condition of spermatogenic
cells. Injection with papaya seed extract for 20 days increased sperm concentration of vas deferens significantly
(P<0,01), decreased population of spermatogonium A and primary spermatocytes preleptoten significantly (p<0,05), did
not give any significant effect on weight of testis, seminiferous tubules diametric, primary spermatocytes pachyten and
spermatid (P>0,05).