Although music could diversely influence consumer judgment process and behavior, it is still
unclear whether music can evoke discrete emotions on consumers and influence consumer evaluation
toward certain advertisements. This research proposes that music could evoke sad and anxious
emotion on consumers; subsequently, consumers would regulate their negative emotions in accordance
to their emotion orientations: Consumers who feel sad would show high evaluation toward
happy-themed advertisement, while consumers who feel anxious would show high evaluation toward
calm-themed advertisement. This paper concludes with the discussion of theoretical and practical
implications and conclusion of this study.
Meskipun musik dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap proses penilaian dan perilaku
konsumen, masih perlu adanya studi yang mempelajari apakah musik dapat membangkitkan emosi
diskrit pada konsumen dan mempengaruhi evaluasi konsumen terhadap iklan tertentu. Penelitian ini
mengusulkan bahwa musik dapat membangkitkan emosi sedih dan cemas pada konsumen; kemudian,
konsumen akan mengatur emosi negatif mereka sesuai dengan orientasi emosi mereka: Konsumen
yang merasa sedih akan menunjukkan evaluasi tinggi terhadap iklan yang memiliki tema menyenangkan,
sedangkan konsumen yang merasa cemas akan menunjukkan evaluasi tinggi terhadap iklan yang
memiliki tema tenang. Artikel hasil penelitian ini juga membahas implikasi dan kesimpulan dari
penelitian ini secara teoritis dan praktis.