Adolescents aged 10-24 years old are susceptible group to premarital sex, drugs abuse, and HIV/AIDS infection. Papua is the largest contributor to AIDS/HIV
number in Indonesia. To overcome such problem, Rutgers WPF formed Dunia Remajaku Seru! (DAKU!), an intervention program aimed towards adolescent
reproductive health at senior high school level. This study aimed to determine psychosocial determinants of risky sexual behavior among senior high school
students in Merauke District through cross-sectional approach. The sample included 1,364 second grade students that took the DAKU! program and pairing
was conducted with students from schools that did not take the DAKU! program. Data analyses included univariate analysis, bivariate (chi square test) and
multivariate (logistic regression test). Results showed that variables significantly related to adolescent risky sexual behavior were peer group with negative
behavior, self-efficacy, parental control, exposure to DAKU! program and sex. Meanwhile, based on multivariate analysis, peer group with negative behavior
(RP = 4.7 CI = 2.8 - 7.7) was the most dominant factor influencing risky sexual behavior.
Remaja usia 10-24 tahun merupakan kelompok yang rentan terhadap perilaku seksual pranikah, penyalahgunaan narkoba dan infeksi HIV/AIDS. Papua merupakan
penyumbang angka HIV/AIDS terbesar di Indonesia. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut Rutgers WPF membentuk suatu program intervensi
kesehatan reproduksi remaja di tingkat sekolah menengah atas (SMA) yakni program Dunia Remajaku Seru! (DAKU!). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
determinan psikososial perilaku seksual berisiko pada siswa SMA di Kabupaten Merauke dengan menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel
berjumlah 1.364 siswa SMA kelas dua yang mendapatkan program DAKU! dan dilakukan proses pencocokan pada sekolah yang tidak mendapat program
DAKU!. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat (uji kai kuadrat) dan multivariat (uji regresi logistik). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang
signifikan berhubungan dengan perilaku seksual berisiko remaja adalah kelompok teman sebaya dengan perilaku negatif, efikasi diri, kontrol orangtua, keterpaparan
dengan program DAKU! dan jenis kelamin. Sedangkan berdasarkan hasil analisis multivariat, kelompok teman sebaya dengan perilaku negatif (RP
= 4.7 CI = 2.8 - 7.7) merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi perilaku seksual berisiko.