Berdasarkan studi yang dilakukan International Telecommunication Union ITU pada tahun 1990-an menyebutkan bahwa 1 kenaikan teledensity, memberikankontribusi sebesar 3 pada pertumbuhan GNP Gross National Product. Olehkarena itu, pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang tidak efisien akan menimbulkan efek berganda pula, yang mengakibatkan 'inefisiensi' pembangunan secara keseluruhan[14]. Salah satu solusi teknologi yang memungkinkan efisiensi infrastruktur adalah dengan Radio Access Networksharing yang bersifat aktif yaitu MOCN Multi Operator Core Network yang dapat melakukan sharing terhadap perangkat dan juga frekuensi kerja antar operator.
Berdasarkan keadaan tersebut, terdapat pertentangan dalam regulasi pendayagunaan sumberdaya frekuensi, sehingga dirasa perlu adanya penyesuaian peraturan dari pemerintah agar dapat terlaksana penyelenggaraan RAN Sharing yang bersifat saling menguntungkan baik pihak operator, pelanggan, dan regulator. Analisis pemenuhan kebutuhan pelanggan LTE dan pemenuhancakupan area layanan dilakukan di daerah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia dengan memperhitungkan nilai capex dan opex yang akan diinvestasikan. Analisis dilakukan di daerah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia dikarenakan salah satu operator seluler indonesia menerapkan RAN sharing MORAN Multi Operator Radio Access Network di daerah tersebut. Hasil dari analisis penerapan RAN sharing MOCN dapat menghasilkan keuntungan dua kali lebih besar dibandingkan penerapan Own Build.
Studies that have been conducted by the International Telecommunication Union ITU in the 1990s mentioned that a 1 increase in teledensity, contributed 3 tothe growth of GNP Gross National Product . Therefore, the inefficient use ofradio frequency spectrum will cause multiple effects as well, which resulted in the inefficiency of overall development. One of the technology solutions that enableefficient infrastructure is an active sharing Radio Access Network, namely MOCN Multi Operator Core Network which can share towards devices and alsoworking frequency between operators.
Based on these circumstances, it is deemednecessary for adjusments of the regulations from the government in order toimplement the RAN Sharing, which will mutually beneficial for both thecustomers, operators, and regulators. Analysis of fulfilling LTE subscriber needsand area coverage carried out in Banyumas, Central Java, Indonesia with takinginto account the value of to be invested capex and opex that can be used as adriving factor to improve the government regulations on the arrangement offrequencies so RAN sharing can be applied in Indonesia. The analysis wascarried out in Banyumas, Central Java, Indonesia because one of the Indonesianmobile operator implement RAN Sharing MORAN Multi Operator Radio AccessNetwork in the area. The results of the analysis of the implementation of RANsharing MOCN can generate profits two times greater than the implementation of Own Build.