ABSTRACTLatar Belakang: Jumlah penduduk lansia di kota Depok terus mengalami peningkatan. Lansia memiliki kerentanan terhadap penyakit sistemik maupun gigi dan mulut yang saling berhubungan, salah satunya perubahan kualitas dan kuantitas saliva. Namun, belum ada penelitian dengan subjek lansia mengenai profil saliva yang dilakukan di kota Depok. Tujuan: Mengetahui profil saliva antar jenis kelamin, kelompok usia, jenis penyakit sistemik, medikasi dan persepsi serostomia pada lansia di kota Depok. Metode: Studi analitik observasional dengan desain penelitian potong lintang. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling pada subjek berusia ge; 60 tahun yang berdomisili di Depok. Subjek diperiksa volume saliva tanpa stimulasi, terstimulasi, derajat keasaman dan kapasitas dapar. Subjek menjawab kuesioner Fox mengenai serostomia dan kuesioner tentang penyakit sistemik dan medikasi. Penelitian ini dianalisis dengan uji Mann Whitney-U, Kruskal Wallis dan korelasi Spearman ?=5 . Hasil: Jenis kelamin memiliki hubungan dengan laju alir saliva, tetapi derajat keasaman dan kapasitas dapar tidak. Tidak terdapat perbedaan profil saliva antar kelompok usia, jenis penyakit sistemik dan medikasi. Koefisien korelasi antara serostomia dengan laju alir terstimulasi lebik kuat 0,426 dibanding tanpa stimulasi 0,303 . Kesimpulan: Laju alir saliva memiliki perbedaan bermakna antara laki-laki dan perempuan, tetapi tidak berbeda bermakna antar kelompok usia, jenis penyakit sistemik dan medikasi. Derajat keasaman dan kapasitas dapar tidak berbeda bermakna antar jenis kelamin, kelompok usia, jenis penyakit sistemik dan medikasi. Persepsi serostomia berhubungan dengan laju alir saliva.
ABSTRACTLatar Belakang Jumlah penduduk lansia di kota Depok terus mengalami peningkatan. Lansia memiliki kerentanan terhadap penyakit sistemik maupun gigi dan mulut yang saling berhubungan, salah satunya perubahan kualitas dan kuantitas saliva. Namun, belum ada penelitian dengan subjek lansia mengenai profil saliva yang dilakukan di kota Depok. Tujuan Mengetahui profil saliva antar jenis kelamin, kelompok usia, jenis penyakit sistemik, medikasi dan persepsi serostomia pada lansia di kota Depok. Metode Studi analitik observasional dengan desain penelitian potong lintang. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling pada subjek berusia ge 60 tahun yang berdomisili di Depok. Subjek diperiksa volume saliva tanpa stimulasi, terstimulasi, derajat keasaman dan kapasitas dapar. Subjek menjawab kuesioner Fox mengenai serostomia dan kuesioner tentang penyakit sistemik dan medikasi. Penelitian ini dianalisis dengan uji Mann Whitney U, Kruskal Wallis dan korelasi Spearman 5 . Hasil Jenis kelamin memiliki hubungan dengan laju alir saliva, tetapi tidak pada pada derajat keasaman dan kapasitas dapar. Tidak terdapat perbedaan profil saliva antar jenis penyakit sistemik dan medikasi yang dikonsumsi subjek. Koefisien korelasi antara serostomia dengan laju alir terstimulasi lebik kuat 0,426 dibanding laju alir tanpa stimulasi 0,303 . Kesimpulan Laju alir tanpa stimulasi dan terstimulasi, memiliki perbedaan yang bermakna antara laki laki dan perempuan, tetapi tidak berbeda bermakna antar kelompok usia, jenis penyakit sistemik dan medikasi. Derajat keasaman dan kapasitas dapar tidak berbeda bermakna antar jenis kelamin, kelompok usia, jenis penyakit sistemik dan medikasi. Persepsi serostomia berhubungan dengan laju alir saliva.