Prokrastinasi, atau penundaan secara sengaja terhadap tugas-tugas yang sebenarnya dapat diselesaikan saat ini, merupakan fenomena sehari-hari dalam lingkungan akademis. Penelitian sebelumnya oleh Habelrih dan Hicks (2015) menemukan bahwa prokrastinasi pada mahasiswa dapat diprediksi oleh psychological well-being. Pada faktanya, hampir semua mahasiswa melakukan prokrastinasi, bukan hanya mereka yang memiliki PWB rendah.
Penelitian ini dilakukan unjuk melihat kembali hubungan antara PWB dan prokrastinasi, selanjutnya menguji strategi coping sebagai moderator pada hubungan antara kedua variabel tersebut. Untuk mengetahui hal itu, 110 mahasiswa Universitas Indonesia berusia 18-24 tahun diminta menyelesaikan Ryff's Scale of Psychological Well-Being (RPWB), Pure Procrastination Scale (PPS) dan Coping Strategy Indicator (CSI).
Hasil penelitian menunjukkan konsistensi dengan penemuan sebelumnya yaitu PWB secara negatif dapat memprediksi prokrastinasi. Selain itu, diperoleh hasil bahwa strategi coping tidak memiliki fungsi sebagai moderator pada hubungan PWB dan prokrastinasi. Implikasi, keterbatasan serta saran untuk penelitian selanjutnya dibahas dalam diskusi.
Procrastination, or the voluntary delay of due tasks that should be done, is a daily phenomenon in academic settings. Previous study by Habelrih and Hicks (2015) have found that procrastination on college students were negatively predicted by psychological well-being. In fact, almost every student did it, not only that they have lower PWB.The present study conducted to review the relationship between psychological well-being and procrastination, furthermore coping strategies will be tested as moderators in the relationship between those variables. To answer this, 110 University of Indonesia students aged between 18-24 completed the Ryff's Scale of Psychological Well-Being (RPWB), Pure Procrastination Scale (PPS) and Coping Strategy Indicator (CSI).The result showed a consistent with the previous findings that PWB negatively predict procrastination. Moreover, coping strategies cannot serve as a moderator between PWB and procrastination. Implications, limitations and future research directions are discussed.