ABSTRAKC. albicans merupakan mikroba komensal yang ada di rongga mulut namun pada keadaan tertentu dapat berubah menjadi suatu pathogen opurtunis. Temulawak adalah tanaman obat khas Indonesia yang dilaporkan memiliki banyak efek medis salah satunya yaitu efek antifungal. Tujuan: Melihat efek eradikasi ekstrak etanol temulawak terhadap berbagai fase perkembangan biofilm C. albicans. Ekstrak etanol temulawak dengan konsentrasi 1-45 dipaparkan pada biofilm C. albicans selama satu jam. Metode: Uji dilakukan dengan MTT assay kemudian dibaca dengan panjang gelombang 570 nm sehingga didapat nilai optical density. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai Konsentrasi Eradikasi Biofilm Minimal KEBM50 ekstrak etanol temulawak terhadap C. albicans pada fase awal 30 , fase menengah 20 , dan fase maturasi 25 . Kesimpulan: Ekstrak etanol temulawak memiliki potensi dalam mengeradikasi biofilm C. albicans pada berbagai fase perkembangan.
ABSTRAKBackground C. albicans is a commensal microbe in the oral cavity but in certain circumstances may turn out to be an opportunistic pathogen. Java turmeric is a medicinal plant native to Indonesia were reported to have many medical effects one of which is the effect of antifungal. Objective to observe the effect of eradication of java turmeric ethanol extract to the various phases of the development of C. albicans biofilm. Java turmeric ethanol extract at a concentration 1 45 were exposed to C. albicans biofilm for one hour. Methods Test conducted by MTT assay and then read with a wavelength of 570 nm so that the optical density values obtained. Results The results showed the value of Minimal Biofilm Eradication Concentration MBEC50 in the early phase is 30 , intermediate phase 20 and maturation phase 25 . Conclusion The java turmeric ethanol extract has the potential to eradicate the C. albicans biofilm in various phases of development.