ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh Charteris-Black (2004), yang menyatakan bahwa metafora banyak digunakan dalam teks-teks religi dan berperan sebagai alat persuasi bernilai emotif dalam menyampaikan pesan moral. Penelitian ini menggunakan ancangan Crtical Metaphor Analysis (CMA) (2004). Teori Metafora Konseptual (Lakoff & Johnson, 2003) dan Teori Tindak Tutur (Searle, 1979) digunakan sebagai landasan analisis untuk menemukan strategi persuasi dalam tuturan metaforis teks dakwah terkait tema romansa pacaran. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan gabungan teori linguistik kognitif (semantik kognitif dan pragmatik), ditemukan tiga jenis metafora implisit, yaitu metafora orientasional, metafora ontologi, dan metafora struktural, serta ditemukan pula satu jenis metafora eksplisit dalam bentuk simile. Kemudian ditemukan polarisasi makna metaforis antara tenor (subyek metafora) yang dianggap baik dan tenor yang dianggap buruk, juga ditemukan keberpihakan atau bias gender, yaitu laki-laki dianggap sebagai sumber masalah, sedangkan wanita dianggap sebagai korban dalam hubungan romansa pacaran. Terakhir, temuan analisis terhadap strategi tutur yang digunakan penulis dalam menyampaikan pesan-pesan larangan pacaran yaitu banyak dituturkan dengan cara yang asertif dan direktif. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Charteris-Black (2004) bahwa teks-teks religi memiliki kecenderungan sebagai teks yang bersifat didactic, yaitu ditujukan untuk menggurui atau lebih spresifiknya bersifat menginstruksi pembaca terhadap ajaran moral. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian disiplin ilmu lain terhadap teks-teks terkait isu religiusitas di Indonesia, baik itu dari ilmu kebahasaan maupun displin ilmu sosial lain.
ABSTRACTThe current research was based on Charteris-Black‟s (2004) notable argument about how metaphors in religious texts are basically utilized as tools for persuasion which has emotive value of religious moral code. This research used Critical Metaphor Analysis (CMA) approach (2004), and used Conceptual Metaphor Theory (Lakoff & Johnson, 2003) and Speech Act Theory (Searle, 1979) as the base of analysis to find out what particular persuasion strategy used in the metaphorical speech act of particular popular religious text regarding pre-marital romantic relationship. By using descriptive qualitative research method and the combination of cognitive linguistic theories (cognitive semantics and pragmatics), it was found that there are three kinds of implicit metaphor in the text, which are orientational metaphor, ontological metaphor, and structural metaphor. It was also found that the text used an explicit metaphor of simile. Furthermore, it was also found that there is a metaphorical meaning polarization between tenors of what is good and what is bad. There was also a tendency found in the metaphorical speech on the text, men were portrayed as the source of problem whereas women were viewed as the sole victim of pre-marital romantic relationship, this tendency implied a gender bias on the text. Finally, the analysis on speech act strategy used by the author revealed that it was delivered by using assertive and directive way of speech. The result of this research was in line with Charteris-Black (2004) founding which stated that religious texts tend to be didactic, or intended to teach moral instruction towards the readers. This research might shed a light for further research on religious texts in Indonesia in various disciplines of study.